Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

kita (tidak) berbeda kan? :)

Benar, jika dalam agama yang saya yakini, perempuan dan laki-laki diciptakan sama dan sederajat. Yang membedakan hanyalah jenis keunggulan di bidangnya masing-masing. Perempuan diciptakan sebagai sosok yang lembut, keibuan, penyayang, multitasking sehingga perempuan lebih pas untuk melakukan kegiatan semisal mengajar, berbagi ilmu ke beberapa generasi, merawat beberapa kepala dalam satu rumah. Namun, perempuan dibekali dengan fungsi multitasking  yang membuatnya mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Hal yang jarang dimiliki oleh laki-laki. Berbeda dengan laki-laki, sosok yang secara penampakan fisik sudah sangat berbeda, terlebih kepribadiannya. Laki-laki diciptakan dengan bahu yang lebar, telapak tangan yang lebih besar, tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki dikaruniai suara yang lantang, ketegasan, kemampuan logika sedangkan perempuan lebih dominan dengan perasaan. Laki-laki diciptakan sebagai sosok pemimpin, pelindung,

galau, gamang

Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan? Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan. Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?' Selama masa penantian, aku menemukan banyak

Kedalaman hati

"Dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tau" -pepatah Pepatah lama yang tiba-tiba teringat kembali. Tidak ada seorang ahli pun atau siapapun yang benar-benar mengetahui dangkal atau kedalaman hati setiap orang, kecuali kita sendiri. Maka ada batasan dimana kedalaman hati bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan atau membahayakan. Berbicara tentang lautan, setiap dari kita sebetulnya adalah seorang perenang. Perenang yang tidak saling tahu dimana atau kapan tepatnya akan tertelan ombak lautan. Bagaimana jika lautan tiba-tiba pasang? Padahal awalnya tenang. Atau kita adalah perenang yang bisa menikmati dalamnya lautan? Jika engkau adalah seorang perenang, menyelami lautan yang sebelumnya belum pernah engkau jelajahi, maka kemungkinannnya ada dua. Kembali ke permukaan, atau tenggelam. Jika engkau tidak benar-benar yakin untuk menyelami dalamnya lautan, maka kau harus siap menghadapi resiko tenggelam lalu sulit untuk kembali ke permukaan. Jika engkau siap

Perjalanan dan Tujuan

Ibarat perjalanan, mungkin aku adalah kendaraan sedangkan kamu adalah tujuan. Sebelum memulai perjalanan, aku akan mempersiapkan kendaraanku dengan baik agar bisa mencapai tujuanku. Namun ternyata mempersiapkan kendaraan butuh waktu yang tidak sebentar, bekal yang tidak sedikit, berulang-kali jatuh bangun sebelum sampai pada tujuanku. Fase saat ini, adalah fase dimana Tuhan mengajari kita untuk berikhtiar dan berpasrah sesudahnya. Kita tahu bahwa ikhtiar adalah salah satu cara untuk menjemput semuanya. Namun, pasrah adalah sikap tertinggi dari seseorang setelah berikhtiar. Selama mencapai tujuan, pernahkah merasa ada sebersit kesombongan? Keunggulan diri dibanding lainnya? Dalam hal apapun. Jika iya, berarti saat ini Tuhan menegurmu, berusaha membangunkanmu dari kesombongan yang membuatmu terkadang merendahkan orang lain. Fase saat ini, adalah sebetulnya Tuhan memberikan waktu yang sangat lebih untuk kembali berbenah, merekonstruksi segala mimpi dan harapan yang pernah kita si

percakapan

Kemarin malam, ketika di Semarang secara tiba-tiba aku memikirkan sesuatu. Masih dengan tema yang sama. Jodoh Kami, malam itu terlibat percakapan yang membingungkan namun akhirnya terpecahkan 'nanya dong, kalo jodoh itu bisa berubah nggak sii?' 'kalo menurutku bisa. kan laki-laki baik untuk wanita baik. misal si A belum baik, berarti jodoh kita diganti. gitu bukan sii?' 'bukaan, aku pernah tanya katanya jodoh itu termasuk dalam takdir yang mutlak. jadi misal jodoh kita si A, sampai nanti ketemu juga si A. cuman bedanya, kita dan jodoh sama-sama seimbang, bisa semakin baik atau semakin buruk. Gitu' 'Oh gitu' 'Iya. Eh, aku pernah dikasih tau doa untuk jodoh' 'gimana gimana?' 'Ya Rabb, siapapun yang Engkau pilihkan untukku, semoga Engkau senantiasa menjaganya di jalan-Mu. Jika boleh, perkenankanlah kami bertemu secepatnya' Benar, jika jodoh adalah cerminan diri. Maka jangan bosan-bosan untuk selalu berniat dan beram

Menulis

Menulis bagiku seperti cara untuk mengungkapkan perasaan yang tidak bisa aku katakan. Menulis bisa mewakili semuanya Karena aku tidak memiliki banyak keberanian untuk mengatakan, tulisanku mampu mewakili perasaan Menulis bagiku seperti kebebasan. Aku bebas untuk menjadi siapapun dalam tulisanku. Dan aku bisa memikirkannya dalam berbagai sudut pandangku. Karena menulis tidak pernah terbatas Menulis bagiku seperti kejujuran dalam kepura-puraan. Hanya penulis yang tau arti sebenarnya dari tulisan yang dia buat, ketika orang lain mencoba menerka arti sebenarnya, maka itulah kepura-puraan. Menjadi jujur, karena tulisan adalah ungkapan, maka aku tidak berbohong dalam tulisanku Menulis bagiku seperti pengingat, penegur ketika kita membacanya ulang di kemudian hari Karena menulis bisa merekam kejadian yang aku inginkan, yang ingin aku ingat. Karena menulis itu nyata Jika kamu atau kalian adalah inspirasi, maka jangan pernah pergi. Karena tanpa kalian, tulisanku tiada pernah memilik

dari sahabat terbaik :)

Terimakasih untuk persahabatan lima tahun yang luar biasa. Terimakasih untuk selalu mengingatkan bahwa mimpi dan harapan juga layak untuk diperjuangkan. Terimakasih telah berbagi elemen api, karena aku air :) Terimakasih untuk selalu mengingatkan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba dan tak ada yang tidak mungkin selama masih punya Allah. Iya kan? Kamu luar biasa, semangat, menggebu-nggebu, berapi-api. Selalu yakin kalo Allah itu nyata. Selalu ajak aku berbuat baik. Semoga Allah mudahkan jalan kamu untuk cita-citamu ya. Jika bukan itu, Allah punya ganti yang lebih baik. Karena kamu, aku belajar bersabar. Untuk orang yang selalu merubah keputusan secara mendadak, orang yang sangat suka melakukan sesuatu tanpa persiapan (bukan aku banget haha), orang yang berusaha belajar mendengarkan ceritaku yang hampir selalu sama setiap harinya, orang selalu ngga kapok bangunin aku (makaaasiiihhh :D ) Orang yang selalu kalo mau bilang sesuatu yang serius, diawali bilang 'c

Ketetapan Tuhan

Jika dalam keseharian kamu selalu minta kepada Tuhan yang terbaik, jalan yang lurus dan doa-doa lainnya. Maka jangan menangis, jangan kecewa ketika Tuhan tidak memberikan seperti apa yang kamu harapkan Tuhan mengabulkan doamu, perlahan di saat yang benar-benar tepat dengan caraNya. Itulah ketetapan. Terima saja dengan hati yang lapang, karena Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak baik untuk umatnya. Jangan kecewa, jika hari ini Tuhan menunjukkan hal-hal yang kamu minta dalam doamu. Ketetapan-Nya selalu indah. Selalu. Bagi kita mungkin tidak indah untuk saat ini. Tetapi percayalah, Tuhan tidak akan  pernah mengecewakan. Tidak pernah. Coba saja tanyakan diri sendiri? Pernahkah Tuhan membuatmu kecewa? Jika ia, maka kamu meragukan kekuatan Tuhan. Only God, the only one who makes everything seems impossible becomes possible. Yakin! :)

Mengenalmu seumur hidup

Semalam, seorang sahabat bertanya mengapa kemudian orang yang telah menikah lalu bercerai karena ketidakcocokan. Menurut saya, menikah adalah salah satu sarana untuk saling mengenal lebih jauh. Ketika berpacaran, kamu hanya mengenalnya di usia saat itu. Terlebih, manusia baik laki-laki maupun perempuan selalu berkembang sepanjang usianya. Maka sebenarnya kamu tidak akan tau kejutan-kejutan apa yang mungkin akan muncul selama perkembangan usia, selama pernikahan yang kalian bina. Tidak ada yang menjamin, sosok yang sekarang kamu idam-idamkan akan terus seperti itu hingga akhir hidup kalian bersama. Maka, pernikahan adalah memahami setiap hari perilaku partner, caranya berbicara, caranya mengungkapkan marah, caranya memperlakukan orang lain. Jika partner tidak pernah terlihat marah, maka hati-hati bisa jadi dia seperti bom waktu yang akan meledak. Atau, ada perubahan ekspresi yang jika tidak jeli diamati, kita tidak akan pernah memahami. Pernikahan adalah memahami hakikat pernikah

kita tidak benar-benar berpisah kan?

kalian tau bagaimana perasaanku sekarang? rasanya baru kemarin kita bertemu, rasanya baru kemarin aku mengenal kalian aku rindu.. perasaan rindu berkecamuk seperti lautan pasang seperti hari ketika hujan badai mau datang dada terasa bergemuruh, berdebar seperti ada beribu air mata yang mencoba untuk menetes seperti itulah rinduku seperti ada yang tertahan. Tidak bisa keluar begitu saja. Jika bisa memilih, aku ingin cinta yang seperti air mata. Bisa aku teteskan dimanapun dan untuk siapapun aku mau Tidak peduli apa yang ada di pikirannya karena air mataku. karena air mata menggambarkan banyak hal Tapi buatku, aku ingin cinta yang seperti air mata. Jika aku lega dengan menangis, maka dengan itu aku mengungkapkan rasa cinta - Purwokerto

Terima kasih

Terima kasih telah mengajariku banyak hal, bahwa hidup bukan untuk ditakuti tetapi untuk dihadapi. Jika aku pernah merasa takut akan suatu prasangka yang pernah aku buat sendiri, terimakasih karena kamu telah menguatkanku hingga akhirnya menyadarkan bahwa semua tidak seburuk yang aku bayangkan. Jika kemudian aku pernah merasa buruk, terima kasih telah menemukan hal-hal positif dalam diriku hingga akhirnya aku bisa berlatih untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Jika kemudian aku pernah mengatakan sesuatu yang salah, terima kasih karena telah mengajariku bahwa membalas dengan perkataan buruk pun tidak ada gunanya. Memaafkan akan jauh lebih baik. Jika mengenalmu lalu membuatku merasa lebih baik, terima kasih karena telah hadir walau sebentar. Meninggalkan sesuatu yang berharga walaupun tidak sempurna. Jika tulisan ini tidak mampu mewakili semuanya, maka biarkan kenanganku merekam semua memori tentang kita. -Semarang, di penghujung bulan

perpisahan

Perpisahan, terlepas dari seberapa dekatnya hubungan seseorang, lamanya waktu dari hubungan tersebut. Bagaimanapun perpisahan selalu menjadi saat yang mencemaskan bagi sebagian orang. Bagi orang yang saling mencintai, perpisahan merupakan instrumen uji yang paling handal. Seberapa kuat kamu mampu bertahan diantara jarak yang terlalu jauh hingga kita tidak selalu bisa bertemu seperti yang dulu biasa kita lakukan. Perpisahan, dari aspek lain, merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan besar mengenai perasaan. Apakah perpisahan membuat cintanya semakin kuat, atau bahkan malah semakin menghilang? Bagi persahabatan, perpisahan bukanlah hambatan untuk berkomunikasi. Definisi sahabat bukanlah definisi tempo doeloe yang mengatakan bahwa sahabat harus berada di sisi sahabatnya saat susah dan senang. I totally disagree. Sahabat tidak selalu mementingkan kehadiran jasad sebagai bukti persahabatan. Sahabat mendoakan sahabatnya dalam keadaan apapun agar kelak para sahabat dapat berkumpul kembal

Rindunya

Rindunya disimpan saja dulu Agar aku bisa menjadikannya alasan untuk selalu tau keadaanmu Agar aku bisa menjadikannya alasan untuk bisa berjumpa denganmu Rindunya disimpan saja dulu Agar cinta tidak begitu saja habis Karena kita butuh rindu untuk membangun cinta Rindunya disimpan saja dulu Bisa, kan, kamu simpan rindumu itu? -Semarang

sebuah rencana

Sepanjang hidupmu, jika dihitung kira-kira berapa rencana yang telah kau susun? Berapakah diantaranya yang gagal? Berapakah diantaranya yang berhasil? Dan, berapakah diantaranya yang ditunda perwujudannya oleh Tuhan? Sesempurnanya manusia, hanya bisa berbuat dan berencana. Rencana yang bisa disusun sangat beragam tergantung pencapaian usia yang sedang dijalaninya. Sering dari kita mendengar bahwa sejak kita masih bayi, orang tua kita sangat gencar dan bersemangat menyusun masa depan anak-anaknya. Tentang sekolahnya, arahan cita-citanya, kemampuan akademik dan non akademiknya. Seiring bertumbuh dan kembangnya seseorang, apapun bisa berubah, sangat bergantung pada lingkungan dan kesukaannya. Berterima kasihlah pada orang tua yang tidak pernah memaksakan, bahkan malah memfasilitasi tumbuh kembang anak-anaknya hingga sedewasa ini. Hingga dewasa pun, pemikiran berkembang menjadi cita-cita dan harapan yang luar biasa. Tentang pendidikan S2 di luar negeri, menggali hobi menjadi sumber

kerelaan

"Apakah kamu yakin dengan laki-laki pilihanmu sekarang?" "Keraguan pasti ada, aku tidak memungkiri. Tapi niatku sudah bulat untuk menjalani hidup kami bersama. Dia mampu mengerti aku dan kami saling memahami walau kami bertengkar berkali-kali" Pada akhirnya cinta antara dua anak manusia berujung pada kerelaan batin masing-masing. Rela untuk menerima segala versi terbaik dirimu, rela untuk mempersiapkan pasangannya sebaik mungkin untuk menjemput restu dunia akhirat. Mungkin nanti kamu akan menemukan sesuatu yang mengejutkan dari pasanganmu yang tidak pernah kamu temukan atau lihat sebelumnya. Kamu harus rela, dialah yang telah kamu pilih untuk menemani hidupmu. Maka, relalah untuk menerima apapun dan seperti apapun dirinya. Jika suatu saat kamu melihatnya dalam keadaan marah besar, maka dengarkanlah, selamilah perasaannya. Lelaki hanya membutuhkan ketenangan ketika dirinya sedang kacau. Jika sudah reda, maka dia siap untuk bercerita. Lapangkanlah hati dan p

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersiapka

cinta, lalu bagaimana?

Ijinkan saya bercerita malam ini. Siang tadi seorang teman bercerita padaku, bahwa cintanya belum menemui jalan pulang. Cintanya baru separuh. Separuh diisi semangat untuk saling membersamai, separuh yang lain untuk saling berkorban dan siap untuk menerima kenyataan yang nanti akan dihadapi bersama. Saya pernah menulis di postingan blog ini bahwa orang-orang yang jatuh cinta, maka mereka siap untuk menerima apapun akibat dari jatuh cinta. Sebenarnya, jatuh cinta tidak menimbulkan akibat yang teramat sangat, hanyalah pedih sedikit yang semakin menyiksa di tengah malam. Terkadang, cinta mampu membuat perasaan bahagia meledak-ledak dalam batin. Orang-orang yang jatuh cinta sebetulnya memiliki banyak pilihan, entah mengungkapkan perasaan, menjalin kasih dengan penuh indahnya, atau lebih memilih menyimpannya sendiri agar cinta itu selalu subur di dalam hati. Dan setiap pilihan yang kamu ambil, memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan olehmu, olehnya atau siapapun y

Saya Perawat, kamu?

Kemarin tepatnya adalah hari pengumuman kelulusan saya sebagai mahasiswa profesi keperawatan yang artinya, ada tambahan huruf Ns di depan nama saya. Selamat datang di dunia kerjaaaaaa. Awalnya saya tidak pernah membayangkan akan sampai di tahap ini karena saat sarjana saya sempat ganti judul skripsi satu kali dan menunggu perijinan penelitian yang sangat lama. Namun, ketika Tuhan berkehendak, siapa yang bisa melawan? Artinya bahwa terkadang manusia terlalu berpikir yang buruk tentang sesuatu yang belum dan akan terjadi di masa depannya. Seperti ini misalnya. Beberapa orang berfikir (termasuk saya) bahwa profesi sangat beraaatt. Betul, saya kehilangan 3 kilo selama profesi haha. Saya bahkan tidak berfikir saya akan cumlaude (lagi) kali ini. Saya hanya berusaha semampu saya, mengerjakan tugas bahkan apa adanya. Daan hal yang paling memalukan adalah responsi di hadapan dosen, saya cuma cengar cengir aja walaupun sebagian pertanyaan beliau bisa saya jawab. Tapi siapa sangka bahwa ber

tentang memantaskan diri

Wanita itu terlihat sangat tenang, padahal pernikahannya tinggal seminggu lagi. Aku melihatnya sering mengisi waktunya dengan membaca buku tentang nasihat pernikahan, tilawah untuk memantapkan hati dan menjauhi fitnah. Aku tergelitik untuk bertanya sesuatu padanya "Mbak, apakah dulu mbak pernah meminta jodoh pada Tuhan?" "Iya, mbak meminta. Tapi jodoh memang datang di saat yang tidak pernah kita duga waktunya. Dulu pun mbak sangat penasaran rupa jodoh mbak seperti apa. Parasnya, keilmuannya, latar belakangnya. Apakah dia seseorangyang pernah kita kenal sebelumnya. Ya, seperti itulah" "Lalu ? Apakah yang ini sesuai dengan kriteria yang mbak minta?" "Pada dasarnya, kriteria itu hanyalah sebuah patokan, bukan suatu keharusan. Mas membuat mbak merasa nyaman, dan percaya atau tidak kita saling melengkapi. Dan memang betul, jodoh merupakan cerminan diri kita." Aku mendapat pencerahan dari pembicaraan ini, lalu kemudian aku kembali sibuk be

Kereta

Sore itu, gadis itu berlari dengan tergesa. Mengingat jadwal keberangkatan kereta hanya tinggal 5 menit lagi. Sementara jalanan mulai padat dengan orang-orang, stasiun sibuk melayani banyak orang yang mengantri. "Aku harus buru-buru. Aku harus membagikan undangan pernikahanku pada teman-temanku", katanya dalam hati Berusaha sekuat tenaga menerobos kerumunan orang-orang, gadis itu melihat dari kejauhan. Tampak dari belakang, punggung seorang laki-laki yang sangat aku kenal. Rambutnya yang cepak dan potongannya rapih, jaket jeans yang selalu dia pakai hingga lusuh. Khas sekali Akhirnya aku menemukan kursi kosong tempatku duduk. Segera aku buka handphone 'Apakah kau di kereta?' 'Ya', ucapnya 'Kau khas sekali, seperti biasanya' Curiga, laki-laki itu berlari menelusuri tiap gerbong di kereta. Hingga akhirnya pandangannya terhenti pada gadis manis berjilbab yang sedang duduk memandangi handphone-nya, seperti menanti balasan sms. 'Hai'

Bersabarlah

Saat ini, kau mungkin masih disibukkan dengan segudang aktivitasmu, kegiatanmu yang selalu kau usahakan bermanfaat untuk banyak orang. Perawat, bukankah pekerjaan yang baik? Saat ini, kau mungkin sangat mencintai keluargamu, kerabat dan sahabat dekatmu, hingga pasien-pasienmu sehingga kamu lupa betapa ada seseorang yang menantimu disana. Kau terus berkaca, berdialog dengan diri sendiri mengenai kepantasan diri. Berbagai target sudah kau tetapkan untuk kau sejajarkan dengan dirimu. Sementara disana, seseorang terus memandangimu, mengamatimu dari jauh, memahamimu untuk kemudian dia ajak hidup bersama. Hingga saat itu datang, kau akan bertanya-tanya bagaimana bisa laki-laki itu mengenalku? Bagaimana bisa kau mengerti segala aktivitasku dan kebiasaanku sehari-hari? Lalu laki-laki itu menjawab 'Aku terus mengamatimu di setiap kebersamaan kita tanpa kau sadari. Lalu, setelah aku mengamati, aku meminta Tuhan untuk menyimpanmu untukku. Lalu sekarang, Tuhan yang memintaku untuk menj

mintalah padaKu

Seringkali melihat anak kecil yang berjalan dituntun oleh ibunya, berjalan mengitari pusat perbelanjaan, melihat-lihat kemudian mata mungilnya tertuju pada sesuatu yang menarik hatinya. Entah baju, mainan atau makanan kecil kesukaannya. Lalu apa yang dilakukan oleh anak kecil itu? Dia meminta dengan halus oleh orangtuanya, jika tak disanggupi, ia akan merengek. Jika permintaannya tidak dikabulkan, ia akan menangis meminta sesuatu yang diinginkannya. Jangankan manusia, Tuhan pun ingin didekati, ingin dimintai oleh hambaNya. Apa permintaan terbesarmu? Apa harapanmu? Apa yang kau inginkan? Meminta tidak pernah salah, tidak hina di mata Tuhan. Meminta bukan berarti kau tak bisa melakukannya sendiri. Tuhan membantumu untuk memudahkan hal yang kau anggap mustahil untuk kau miliki, untuk kau gapai. With God, everything seems possible. Amazing Apa harapanmu? Apa keinginanmu? Sudah terkabulkah? Jika belum, mungkin kau belum bersungguh-sungguh meminta pada Tuhan, seperti anak kecil yan