Langsung ke konten utama

kerelaan



"Apakah kamu yakin dengan laki-laki pilihanmu sekarang?"

"Keraguan pasti ada, aku tidak memungkiri. Tapi niatku sudah bulat untuk menjalani hidup kami bersama. Dia mampu mengerti aku dan kami saling memahami walau kami bertengkar berkali-kali"

Pada akhirnya cinta antara dua anak manusia berujung pada kerelaan batin masing-masing. Rela untuk menerima segala versi terbaik dirimu, rela untuk mempersiapkan pasangannya sebaik mungkin untuk menjemput restu dunia akhirat.

Mungkin nanti kamu akan menemukan sesuatu yang mengejutkan dari pasanganmu yang tidak pernah kamu temukan atau lihat sebelumnya. Kamu harus rela, dialah yang telah kamu pilih untuk menemani hidupmu. Maka, relalah untuk menerima apapun dan seperti apapun dirinya. Jika suatu saat kamu melihatnya dalam keadaan marah besar, maka dengarkanlah, selamilah perasaannya. Lelaki hanya membutuhkan ketenangan ketika dirinya sedang kacau. Jika sudah reda, maka dia siap untuk bercerita.

Lapangkanlah hati dan pikiranmu untuk kamu bagi berdua dengannya. Mungkin nanti kamu akan lebih banyak mendengarkannya. Seperti itulah sebaiknya wanita, batinnya lebih lapang untuk mendengarkan.

Bicaralah. Tidak ada cinta sebelum kamu berkata dan memulai semuanya.

-Semarang



Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

galau, gamang

Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan? Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan. Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?' Selama masa penantian, aku menemukan banyak...