Langsung ke konten utama

sebuah rencana



Sepanjang hidupmu, jika dihitung kira-kira berapa rencana yang telah kau susun? Berapakah diantaranya yang gagal? Berapakah diantaranya yang berhasil? Dan, berapakah diantaranya yang ditunda perwujudannya oleh Tuhan?

Sesempurnanya manusia, hanya bisa berbuat dan berencana. Rencana yang bisa disusun sangat beragam tergantung pencapaian usia yang sedang dijalaninya. Sering dari kita mendengar bahwa sejak kita masih bayi, orang tua kita sangat gencar dan bersemangat menyusun masa depan anak-anaknya. Tentang sekolahnya, arahan cita-citanya, kemampuan akademik dan non akademiknya. Seiring bertumbuh dan kembangnya seseorang, apapun bisa berubah, sangat bergantung pada lingkungan dan kesukaannya.

Berterima kasihlah pada orang tua yang tidak pernah memaksakan, bahkan malah memfasilitasi tumbuh kembang anak-anaknya hingga sedewasa ini.

Hingga dewasa pun, pemikiran berkembang menjadi cita-cita dan harapan yang luar biasa. Tentang pendidikan S2 di luar negeri, menggali hobi menjadi sumber ekonomi, wanita karir atau full service mother at home wannabe, macam-macam.

Malam ini, saya ditegur oleh seorang sahabat. Menginjak usia 23 tahun, usia yang sudah cukup matang dan sangat rawan sekali dengan pertanyaan 'kapan menikah?'. Tentu kita pernah menulis atau membayangkan target akan menikah di umur berapa. Bagi yang memiliki kekasih, tentu pernah berharap dan sedikitnya merencanakan untuk membangun kehidupan bersama di masa depan.

Saya menerima undangan pernikahan dari teman kuliah, tapi beda kelas. Iseng, saya menanyakan pada sahabat saya 'kapan giliranmu? kapan undangan pernikahanmu aku terima?'

Bijak sekali, dia hanya mengatakan 'Sabar. Pernikahan bukan perlombaan. Tuhan sudah merencanakan, jodoh akan segera datang. Pasti. Inshaallah. Bersabarlah'

Manusia hakikatnya hanya merencanakan dan berusaha, namun pemegang keputusan terbesar pada hidup seluruh umat manusia adalah Tuhan. Jangan pernah lupa. Maka mintalah apapun pada TuhanMu, agar Dia berkenan mewujudkan sebagian besar yang kau cita-citakan dalam hal apapun.

Bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil

Everything is (im)possible :)

-Semarang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerita si pipa dan ember

akhirnya semarang menangis, seperti lagu anang we were caught in rain this evening sodara sodara agenda silasen (Silaturahmi Dosen), salah satu agenda fosimmik tetap berjalan walau hujan mengguyur tembalang Pembicara kali ini adalah mbak diah (staff akademik) dan suaminya bernama Mas Taufik they are recommended karena beliau berdua enterpreneur sejak masih kuliah ternyata sebetulnya ini pertemuan kedua kami dengan beliau untuk sharing masalah kewirausahaan yaa kalau di FOSIMMIK  (organisasi rohis PSIK.red) kita menekankan pada usaha fotokopi dan penjualan barang-barang yang dihandle oleh DKM (Departemen Kewirausahaan) :D mas taufik lalu memberikan cerita kurang lebih seperti ini ini cerita lama sebenernya jaman dulu, ada 2 orang sahabat bernama pipa dan ember mereka berdua sama-sama bekerja sebagai distributor air karena didesa tersebut sumber air terlalu jauh (kalo di iklan 'sumber air sudeka, beta sonde main aer :D ') si pipa bertubuh mungil, kurus sep

which is better?

Ada seseorang yang diciptakan peka, hingga suara hati yang tak terdengarpun bisa dia dengar Ada pula seseorang yang diciptakan tidak peka, hingga kesedihan yang terpancar lewat wajah orang terdekatnya pun ia tidak tahu Jika situasinya adalah antara laki-laki dan perempuan, mana yang lebih baik? Tidak peka, lalu orang lain akan merasa jengkel karena tidak merasa diperhatikan. Kita malah bebas melenggang karena merasa tidak terlibat terlalu jauh secara sikap dan sifat Atau Peka, lalu orang lain akan merasa bahagia dengan adanya kita yang perhatian, sayang. Kita malah merasa berat untuk mulai meninggalkan karena terlalu banyak ikut campur Keduanya baik, sesuaikan dengan kondisi. Bila merasa mulai lelah sebagai orang yang peka, sesekali menjadi orang yang berbeda pun tidak apa

Perjalanan dan Tujuan

Ibarat perjalanan, mungkin aku adalah kendaraan sedangkan kamu adalah tujuan. Sebelum memulai perjalanan, aku akan mempersiapkan kendaraanku dengan baik agar bisa mencapai tujuanku. Namun ternyata mempersiapkan kendaraan butuh waktu yang tidak sebentar, bekal yang tidak sedikit, berulang-kali jatuh bangun sebelum sampai pada tujuanku. Fase saat ini, adalah fase dimana Tuhan mengajari kita untuk berikhtiar dan berpasrah sesudahnya. Kita tahu bahwa ikhtiar adalah salah satu cara untuk menjemput semuanya. Namun, pasrah adalah sikap tertinggi dari seseorang setelah berikhtiar. Selama mencapai tujuan, pernahkah merasa ada sebersit kesombongan? Keunggulan diri dibanding lainnya? Dalam hal apapun. Jika iya, berarti saat ini Tuhan menegurmu, berusaha membangunkanmu dari kesombongan yang membuatmu terkadang merendahkan orang lain. Fase saat ini, adalah sebetulnya Tuhan memberikan waktu yang sangat lebih untuk kembali berbenah, merekonstruksi segala mimpi dan harapan yang pernah kita si