Bisa dikatakan, aku ini anak ibu. Kemanapun selalu bersama ibu, walau hanya jalan berdua, sekedar minum segelas es campur, berburu diskon bersama, memilih sepatu, baju atau apapun. Aku satu-satunya perempuan, karena kedua adikku laki-laki. Itulah sebenarnya agak sulit untuk beradaptasi ketika awal kuliah di Semarang. Apapun harus aku jalani sendiri, menentukan pilihan sendiri. Mungkin itu yang kemudian membuatku dewasa
Ibu dan bapak merupakan sosok yang sangat berbeda. Ibu yang sangat perhatian dengan kuantitas pesan singkat yang tidak pernah luput setiap harinya walau sekedar 'lagi apa sayang?'
Berbeda dengan bapak, beliau bukan tipe orang yang sangat perhatian. Mungkin perhatian (secara langsung) tidak termasuk dalam sifat melankolisnya. Kadang di suatu waktu beliau bisa menjadi sangat sanguinis. Haha, dan aku sangat menikmati itu
Sesekali bapak berbicara, hal itu pasti menyangkut kehidupan. Sangat bermakna, sehingga berhasil membuat aku yang awalnya agak rewel menjadi diam dan berfikir. Ternyata begini ya isi hati seorang ayah. Beliau bukan tipe orang yang pandai berkata-kata, namun diamnya beliau adalah berpikir dan berdoa.
Ini yang sangat dirindukan ketika lama tidak pulang ke rumah.
Kadang merasa iri dengan teman-teman yang berulang kali dijenguk oleh orang tuanya. Jika dihitung, orangtuaku baru singgah 2 kali di Semarang untuk menyengajakan diri berkunjung. Selain itu, mungkin hanya sekedar mampir setengah jam selepas urusan kantor selesai. Aku mengemukakan keinginanku untuk dikunjungi oleh mereka
Dan, apa yang mereka katakan..
"Kak (begitu mereka memanggilku), cobalah kamu bandingkan yang sering dijenguk dengan yang tidak. Pastilah berbeda. Bapak cuma ingin kamu menjadi anak yang mandiri, bukan yang terlalu bergantung dengan orang tuanya karena nanti mungkin kamu akan tinggal lebih jauh dengan keluarga kecilmu. Mereka yang menjenguk sebetulnya hanya memuaskan rasa iba dalam dirinya. Menjenguk bukan satu-satunya cara untuk menunjukkan kasih sayang. Begitu yaa, paham kan.."
Dan aku hanya bisa diam setelah itu, menenangkan hati dan meng-iya-kan kata-kata bapak barusan.
That's the way he show his love
Komentar
Posting Komentar