Langsung ke konten utama

Perjalanan dan Tujuan

Ibarat perjalanan, mungkin aku adalah kendaraan sedangkan kamu adalah tujuan. Sebelum memulai perjalanan, aku akan mempersiapkan kendaraanku dengan baik agar bisa mencapai tujuanku. Namun ternyata mempersiapkan kendaraan butuh waktu yang tidak sebentar, bekal yang tidak sedikit, berulang-kali jatuh bangun sebelum sampai pada tujuanku.

Fase saat ini, adalah fase dimana Tuhan mengajari kita untuk berikhtiar dan berpasrah sesudahnya. Kita tahu bahwa ikhtiar adalah salah satu cara untuk menjemput semuanya. Namun, pasrah adalah sikap tertinggi dari seseorang setelah berikhtiar. Selama mencapai tujuan, pernahkah merasa ada sebersit kesombongan? Keunggulan diri dibanding lainnya? Dalam hal apapun. Jika iya, berarti saat ini Tuhan menegurmu, berusaha membangunkanmu dari kesombongan yang membuatmu terkadang merendahkan orang lain.

Fase saat ini, adalah sebetulnya Tuhan memberikan waktu yang sangat lebih untuk kembali berbenah, merekonstruksi segala mimpi dan harapan yang pernah kita siapkan dengan sangat rapi di masa lalu, mengevaluasi kembali pencapaian serta usaha yang pernah dilakukan. Masih ingatkah sesaat sebelum kelulusan, sebagian dari kita bahkan seluruhnya mungkin pulang kembali dengan segudang idealisme yang didapatkan selama masa kuliah. Menggebu, memiliki banyak cita-cita untuk diterapkan, berharap cara tersebut dapat merubah perilaku yang telah menjadi kebiasaan di wilayah tertentu. Akan tetapi, Tuhan kembali menghadapkan kita kepada realita. Bukan, Tuhan tidak sedang mencoba meruntuhkan idealisme. Tuhan sedang mengujimu untuk tahu seberapa kuat kamu pertahankan idealisme.
Mungkin, di saat ini Tuhan meminta kita untuk sedikit menunduk bahwa semua yang terjadi membutuhkan proses dan tangga yang harus dipijak dari anak tangga terendah. Maka, jangan pernah merasa tinggi.

Tuhan memberikan kita kesempatan untuk mencoba segala peluang yang ada, tetapi Tuhan juga mengajarkan tidak semua hal yang kamu inginkan bisa dengan mudah kamu dapatkan. Banyak orang yang berlomba-lomba mencoba peluangnya di masa ini. Namun, Tuhan juga sudah mempersiapkan dan menjanjikan bahwa tidak ada satupun makhluknya yang tidak mendapatkan rizki. Maka, berusahalah, jangan khawatir.

Fase saat ini, Tuhan meminta kita untuk lebih banyak bersabar, mencoba segala peluang, memaksimalkan ikhtiar, melatih kesabaran, memupuk keyakinan bahwa tidak pernah ada yang sulit. Maka pandanglah fase ini sebagai suatu 'hadiah' dari Tuhan.

Mungkin, di saat-saat tertentu kita pernah melupakan bahwa Tuhan adalah pemegang kuasa tertinggi di muka bumi melebihi kemampuan manusia. Maka segala peraturan yang ada di bumi tidak akan berlaku jika Tuhan memiliki aturan sendiri.
Mungkin, selama masa bersabar ini, kita kurang meluangkan waktu untuk menengadah sebentar, menengok kembali dan mengakui ke-Maha-annya.
Mungkin, selama masa bersabar ini, kita perlu kembali meniru anak-anak. Semangatnya merayu untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tidak malu untuk merengek, meminta hingga menangis agar barang yang diinginkan bisa didapatkannya.

Tidak apa, masih ada waktu untuk berbenah. Masih belum terlambat.
Dewasalah, perjalanan selalu mengajarkan banyak hal.


-Purwokerto, setelah penolakan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

which is better?

Ada seseorang yang diciptakan peka, hingga suara hati yang tak terdengarpun bisa dia dengar Ada pula seseorang yang diciptakan tidak peka, hingga kesedihan yang terpancar lewat wajah orang terdekatnya pun ia tidak tahu Jika situasinya adalah antara laki-laki dan perempuan, mana yang lebih baik? Tidak peka, lalu orang lain akan merasa jengkel karena tidak merasa diperhatikan. Kita malah bebas melenggang karena merasa tidak terlibat terlalu jauh secara sikap dan sifat Atau Peka, lalu orang lain akan merasa bahagia dengan adanya kita yang perhatian, sayang. Kita malah merasa berat untuk mulai meninggalkan karena terlalu banyak ikut campur Keduanya baik, sesuaikan dengan kondisi. Bila merasa mulai lelah sebagai orang yang peka, sesekali menjadi orang yang berbeda pun tidak apa

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...