Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan?
Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan.
Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?'
Selama masa penantian, aku menemukan banyak hal untuk kembali direnungkan, termasuk pertanyaan di atas. Aku mencoba berdialog dengan Tuhan, namun mungkin aku belum bisa menafsirkan petunjuknya. Aku diberi hadiah sahabat-sahabat yang selalu mendukung, memberikan saran ketika aku gamang.
Kemudian ada dua pilihan pada akhirnya.
Pilihan pertama, mencoba segala peluang yang sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Sambil menunggu sasaran yang dituju. Namun kemudian hal ini menjadi tidak begitu baik (menurut sebagian orang) karena diharuskan terikat selama beberapa bulan atau tahun, atau dengan menggadaikan surat berharga lain sehingga ruang gerak menjadi terbatas. Selain itu, tenggak waktu menjadi hambatan bagi kita yang memiliki tujuan lain seperti S2 atau lainnya.
Pilihan kedua, menunggu dengan hati penuh sabar, penuh ikhlas melewatkan beberapa peluang yang sebenarnya bukan tujuan. Mengisi masa penantian dengan melakukan hal-hal yang positif, yang mendukung tujuan awal. Melewatkan beberapa peluang, membuatku sempat berfikir 'sayangkah?' 'benarkah keputusanku?' 'bagaimana bila?' 'bagaimana bila?'
dan masih banyak pertanyaan galau lainnya yang menyangsikan ke-Maha-an Tuhan
Lalu kemudian ayat ini mengingatkan
"dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.." (Hud: 6)
Allah, sebaik-baiknya pendengar :)
-Purwokerto, di ujung gamang
Komentar
Posting Komentar