Langsung ke konten utama

Saya Perawat, kamu?



Kemarin tepatnya adalah hari pengumuman kelulusan saya sebagai mahasiswa profesi keperawatan yang artinya, ada tambahan huruf Ns di depan nama saya. Selamat datang di dunia kerjaaaaaa. Awalnya saya tidak pernah membayangkan akan sampai di tahap ini karena saat sarjana saya sempat ganti judul skripsi satu kali dan menunggu perijinan penelitian yang sangat lama. Namun, ketika Tuhan berkehendak, siapa yang bisa melawan?

Artinya bahwa terkadang manusia terlalu berpikir yang buruk tentang sesuatu yang belum dan akan terjadi di masa depannya. Seperti ini misalnya. Beberapa orang berfikir (termasuk saya) bahwa profesi sangat beraaatt. Betul, saya kehilangan 3 kilo selama profesi haha. Saya bahkan tidak berfikir saya akan cumlaude (lagi) kali ini. Saya hanya berusaha semampu saya, mengerjakan tugas bahkan apa adanya. Daan hal yang paling memalukan adalah responsi di hadapan dosen, saya cuma cengar cengir aja walaupun sebagian pertanyaan beliau bisa saya jawab.

Tapi siapa sangka bahwa berjalan bersama Tuhan, semuanya terasa ringan seolah apapun bisa terlewati begitu saja. Orang tua meridhoi saya, doa kami bertemu di sepertiga malam dan Allah bantu untuk kabulkan. Sesimpel itu jika Allah menhendaki. Alhamdulillah, saya masih diizinkan untuk memakai slempang cumlaude (lagi) untuk wisuda nanti :")


Wisuda Sarjana Keperawatan


Walau ini tidak seberapa untuk membalas pengorbanan dan dukungan orang tua selama ini. Tapi sekiranya inilah yang (baru) bisa saya persembahkan untuk membahagiakan mereka. Selanjutnya, izinkan saya untuk mengabdi kepada pasien yang membutuhkan kepedulian saya sebagai seorang perawat. Semoga apa yang saya lakukan bisa menambah sedikit amal pada timbangan akhirmu.

Terima kasih untuk segenap pendukung selama perkuliahan. Orang tua yang tak pernah lupa untuk bangun setiap malam dan menyambut doa ku di malamNya, sahabat yang selalu menolong, menceriakan serta mengajak untuk berpikir positif dan optimis bahwa semua akan baik-baik saja dan hasilnya tidak akan mengecewakan.

Inilah, hasil tidak akan menghianati proses.


-Purwokerto


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

inilah rasa tenteram

pertanyaan ini sudah lama aku simpan "mengapa bahu laki-laki selalu lebih lebar  daripada perempuan?" mereka bilang, bahu sebagai tempat bersandar. tetapi, jika dilihat dengan seksama, tangan laki-laki pun selalu lebih panjang perempuan diciptakan lebih mungil daripada laki-laki. entah tangannya, pundaknya, bahunya, bahkan jemarinya. tapi perempuan bukan sosok yang lemah, lelaki juga bukan sosok yang selalu lebih kuat daripada seorang perempuan bahu laki-laki lebih lebar, sebagai penopang perempuan, pun tangannya yang lebih panjang agar selalu menjaga perempuannya dari hal-hal yang membahayakan. selalu mempertahankan dan menjaga perempuannya agar selalu ada di sampingnya, di pelukannya. lalu apa yang kau rasakan? bukankah itu menenteramkan? bukankah itu menenangkan? wanita dengan tubuh yang mungil, bahu yang lebih sempit serta jemari yang lebih kecil, sebagai pelipur saat apapun yang kau anggap besar menjatuhkanmu membuatmu terduduk sedih. perempuan dengan ...

sendiri

Nyatanya, sen diri a dalah hal yang ti dak ingin orang lain rasakan. Betapapun berat usahanya untuk menja di ber dua.  Nyatanya, sen diri a dalah hal yang menyesakkan ketika sa dar bahwa  di hatinya tak a da yang ja di pegangan. Tuhan pun ti dak a da  dalam hatinya Lalu ketika ga dis itu menya dari  dirinya se dang bera da  di tepi, bingung kemana ia harus berpegangan untuk bertahan. Seorang laki-laki berusaha men dekat, entah apa maksu d  daripa da niatnya men dekati ga dis itu. Lelaki itu mengulurkan tangan, tetapi ujung jari ke dua orang tersebut bahkan sulit untuk bertemu. Seorang ga dis mun dur selangkah, se dangkan laki-laki itu maju selangkah. Lalu, ke dua orang tersebut mencoba menerka-nerka apa yang a da  dalam hatinya masing-masing