Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

pernikahan impian

Pernah baca di salah satu tumblr, kalau usia-usia sekarang memasuk quarter life crisis. Fase dimana kita disibukkan aktualisasi diri pada karir, pekerjaan, dan jodoh. Menjelang akhir tahun, banyak undangan pernikahan dari teman dan kerabat. lalu masing-masing akan berkaca dan bertanya, kapan gilirannya untuk bertemu jodohnya dan menikah? . . banyak kemungkinan yang terjadi ketika jodoh itu belum datang. terus khusnuznon, berusaha dan berdoa dirasa cara yang paling efektif untuk menunggu. bisa jadi, jodoh yang diharap-harap saat ini sedang mengumpulkan pundi-pundi agar bisa melamarmu. bisa jadi, jodoh yang diharapkan masih melanjutkan studinya dan juga merasa cemas semoga dirimu belum ada yang melamar. bisa jadi, jodoh dambaanmu sedang mengumpulkan keberanian untuk datang kerumah dan bicara dengan orangtuamu. bisa jadi, kita sedang diajarkan kesabaran untuk menunggu sambil terus belajar dan memantapkan hati karena pernikahan bukanlah sehari atau dua hari. bukan hanya enaknya saja

sahabat jadi cinta?

"saya tidak meyakini adanya persahabatan di antara laki-laki dan perempuan. yang akan terjadi, adalah ada salah satu pihak yang menaruh perasaan, atau keduanya memiliki perasaan satu sama lain. yang terjadi selanjutnya, persahabatan akan tetap terjalin sambil masing-masing membatasi perasaannya atau hancur sama sekali" sepanjang yang saya tahu, kita tidak pernah bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta. namun, cinta bisa tumbuh sedikit demi sedikit jika ada hati yang terpaut, kesamaan satu sama lain dan kebutuhan yang saling terlengkapi. . tidak salah mereka yang memilih untuk mengungkapkan perasaan yang dimilikinya kepada seseorang, sebagai jalan agar merasa lega dan perasaannya dapat diketahui oleh orang yang diincarnya. ada sebagian orang yang ketika menerima kejujuran perasaan dari orang lain, merasa senang, haru dan seolah menjadi orang yang paling bahagia saat itu. namun, ada sebagian yang lain ketika menerima kejujuran itu, merasa bingung, kikuk dan bertanya-

ruang menerima

dulu, di usia yang belia, saya dan mungkin hampir semua teman sebaya sangat sempit mengartikan kata 'menerima'. saat gejolak remaja, kata-kata menerima semudah mengatakan 'cinta itu menerima apa adanya'. ternyata setelah dewasa, kata 'menerima' tidak lagi memiliki definisi yang sempit ketika sebagian dari kita di usia dewasa, mulai mencari dan memberanikan diri untuk membuka hati, disitulah kata 'menerima' diuji. ketika sepasang manusia kemudian memutuskan untuk masing-masing membuka diri, ada fase yang dinamakan sinkronisasi. menyamakan persepsi mengenai kehidupan, baik yang bersifat keseharian maupun prinsipal.  sebetulnya setiap orang telah memiliki standarnya masing-masing untuk kemudian mencari yang seirama, agar nantinya kehidupan yang dijalani menjadi sinkron. tidak mungkin dalam satu kapal memiliki dua nahkoda dengan tujuan yang berbeda, prinsip yang berbeda, maka pilihannya adalah kapal itu tidak akan sampai ke tujuan atau akan karam

merawat orang tua

Pepatah berbicara "kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang masa" Banyak fenomena dimana orangtua ditinggalkan begitu saja di panti jompo, padahal mereka memiliki anak-anak yang hidup dengan sukses dan dikatakan mapan dalam hal finansial. Pernah tidak, membayangkan betapa pedih perasaan orangtua yang telah membesarkan anak-anaknya sejak dari dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh sedewasa ini tetapi pada akhirnya jasa mereka tidak terbayar. Mereka 'dititipkan' di panti jompo dengan alasan anak-anak tidak mampu untuk merawatnya karena tinggal berjauhan bahkan terpisah pulau, misalnya. Mungkin beberapa dari kita juga bisa lupa untuk mendoakan mereka, karena mungkin kita terlalu sibuk dengan dunia pekerjaan baru kita, keluarga kecil baru kita atau hal lain yang melenakan. Bekerja di rumah sakit membuatku selalu waspada tingkat tinggi untuk membayangkan kemungkinan terburuk dan berpikir hingga kematian. Betul bahwa kematian itu rahasia Tuhan. Namun, ti

jarak dan rindu

dulu mungkin aku tak begitu memahami bagaimana jarak menjadi jurang pemisah yang terkadang tidak bisa untuk ditaklukkan, bahkan dipendekkan. sejauh apapun itu. jarak tetaplah abadi. kali ini, jarak seolah menjadi sesuatu yang kekal, semakin sulit untuk ditaklukkan karena ada faktor pengikat yang lain, seperti pekerjaan atau keluarga kecil yang baru tahun ini, aku disibukkan dengan pekerjaan. bersyukur pasti. namun, lagi-lagi jarak menjadi sulit untuk ditaklukkan. bertemu pun menjadi sesuatu yang sangat mahal untuk dilakukan. dan aku rindu, bagaimana dulu kami bisa bertemu dengan sangat sederhana, sangat mudah. effortless aku rindu bagaimana kami mengemasi barang-barang bersama untuk dibawa mudik ke desa aku rindu saat kami gaduh untuk memutuskan berapa stel baju yang akan kami bawa untuk berlebaran aku merindukan saat kami bertengkar, tertawa riang dan saling jahil saat perjalanan mudik ke desa aku rindu saat aku bisa bertukar kerudung dengan ibu untuk berlebaran l

makna 'baik'

setelah melalui perjalanan dan sedikit perenungan, saya menemukan bahwa makna 'baik' ternyata memiliki spektrum yang sangat luas. baik memiliki standarnya masing-masing menurut setiap orang, dan setiap dari kita mengaplikasikan 'baik' tersebut menjadi aktivitas atau tingkah laku yang berbeda pula. saya mengamati bahwa, manusia diciptakan berpasangan. itu firman Tuhan mutlak. setiap laki-laki yang 'baik' akan dipasangkan dengan perempuan yang 'baik' pula. lalu bagaimana definisi baik? 'baik' bagi sebagian orang tidak menuntut kesempurnaan. sopan, ramah, penyayang, itu juga termasuk dalam definisi baik, dengan mengabaikan penampilan fisik atau standar lainnya yang sudah termaktub dalam kitab-Nya yang kemudian dipahami sebagai perintah dan larangan 'baik' bagi sebagian yang lain bisa jadi yang tutur katanya halus, ibadahnya baik, akhlaknya baik, patuh dan sopan terhadap orang tuanya, terlebih pada Tuhannya dan betul, mer

tentang proses

Kemarin, aku mendapatkan sebuah entah teguran atau pelajaran berharga dari Allah. Mungkin ini salah satu tanda, Allah ingin mengingatkanku, ingin menarikku kembali ke jalan yang benar. Aku menjadi mengerti bahwa belajar mengerti orang lain adalah sulit, apalagi jika orang tersebut ternyata tidak sepaham dengan kita. Namun, tidak sepaham bukan berarti ilmu kita lebih tinggi. Bukan, Bukan itu yang saya maksud. Kemarin, saya belajar bahwa menjaga perasaan orang lain adalah suatu keharusan. Pada konteks ini, menjaga perasaan semisal menjaganya dari hal-hal yang tidak dia sukai, menjaganya dari kata-kata kasar/buruk, hal-hal yang bisa membuatnya kehilangan harga diri, hal-hal yang bisa membuat dirinya malu setengah mati dan hal-hal yang melukai privasinya. Terlebih bila orang tersebut sedang berada dalam proses memperbaiki diri. Siapa sangka, manusia yang sekarang paling baik, memiliki masa lalu yang sangat kelam sampai-sampai orang tidak bisa percaya bahwa mereka adalah sosok ya

berbuat baik

Salah satu keuntungan yang pasti kita dapatkan jika berada di lingkungan yang baik serta teman-teman yang mendukung, adalah tempaan radiasi kebaikan dari sekeliling. Entah radiasi tersebut akan kemudian diserap atau tertolak, itu kembali ke pribadi masing-masing. Namun, kebaikan tidak akan pernah berhenti datang dari lingkungan serta kawan yang baik. Berbuat baik adalah kenikmatan bagi setiap orang. Hati akan merasa lebih lapang saat menolong orang lain. Diri merasa dihargai ketika pertolongan kita akhirnya terbayar dengan kelegaan orang lain, kemudahan orang lain atas pertolongan yang kita berikan, serta ucapan terima kasih. Sebetulnya pertolongan kebaikan yang kita berikan adalah suatu hal yang sederhana, tetapi bagi orang yang membutuhkan pertolongan akan terasa sangat berharga. Jika orientasi manusia adalah harta dan uang, jika kebaikan diibaratkan sebagai pecahan koin emas, mungkin setiap orang berlomba dalam melakukan kebaikan, memberikan pertolongan. Sebab setiap perto

Lillah

Kaget ya, melihat betapa Allah sangat mendengarkan permintaan hambaNya. Sebetulnya Allah tidak pernah merumitkan sesuatu hal, tetapi manusia yang mempersulit dirinya sendiri. Kemarin rasanya masih sibuk mencari, merumuskan apa yang diinginkan, sibuk kesana kemari, sibuk mendekat kepada Yang Maha memberi rizki. Lalu tiba-tiba Allah mendengarkan, dan memberi jalan begitu saja. Jalan yang jika dipikirkan oleh akal manusia rasanya tidak mungkin terjadi. Tapi Allah tunjukkan kuasa-Nya dari keragu-raguan hati, hingga telepon masuk yang ternyata tidak terdeteksi di handphone. Saya mendapat pelajaran bahwa Allah tidak setega itu membiarkan makhluknya berkeliaran di bumiNya tanpa sejumput rezeki. Allah pasti beri rezeki, dari siapapun, dari jalan manapun, dari yang tidak pernah diduga sekalipun. Setiap yang hidup pasti memiliki harapan. Perjuangkanlah bersama Allah, mintalah ketetapan hati. Ini bukan masalah keinginan, tetapi kebaikan yang ingin Allah berikan. Berkah. Mintalah petunjuk

masih ada harapan

Hai. Siang ini panas terik di kotaku, membuat siapapun menjadi enggan dan takut keluar dari rumahnya karena matahari yang terik. Lalu, sorenya hujan deras membuat sebagian orang merasa dikacaukan harinya, dihancurkan dagangannya dan dikotorkan kendaraannya karena air hujan. Keduanya menawarkan kebahagiaan dan kesedihan. Keduanya seperti mata uang yang memiliki dua sisi. Matahari dan hujan tidak pernah saling menghancurkan. Mereka hanya berusaha mengimbangi. Ketika pagi hari sangat terik, sebagian orang bersyukur dan sisanya mengharapkan hujan. Ketika sore hari hujan, sebagian orang bersyukur dan lainnya mengharapkan sinar matahari yang hangat. Matahari dan hujan menawarkan harapan yang sama kepada manusia. Kamu tahu apa artinya harapan?  Harapan adalah ketika kamu merasa tidak mampu untuk menghadapi sesuatu, tetapi kamu yakin bahwa kamu akan berhasil. Itu harapan. Apa yang istimewa dari sebuah harapan? Harapan membuat orang-orang selalu memiliki kesempatan yang sama

Tuhan lebih mampu

Terkadang, kita sibuk menerka-nerka seperti apa kehidupan yang akan terjadi sedetik, sejam, sebulan bahkan hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Kita sebagai manusia tidak salah untuk berfikir karena Tuhan sudah membekali kita dengan akal pikiran untuk bertahan di kehidupan dunia. Tetapi terkadang kita terlalu mencemaskan apa yang akan terjadi, seperti memaksakan diri. Seolah kita seperti terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi. Kita seperti tidak percaya sepenuhnya bahwa kehidupan yang akan kita jalani adalah kehidupan yang telah digariskan. What we have to do is trying our best, no matter what. Kita seperti merasa takut bahwa kehidupan yang nanti akan kita jalani tidak akan seperti yang kita bayangkan. Bukankah kita telah jahat? Meragukan Tuhan sebagai sebaik-baik perencana? Bukankah kita telah durhaka? Dengan tidak mengakui Tuhan memiliki skenario yang paling baik? Tidak salah jika manusia berusaha dan berpikir untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang

" "

Ada satu kasta tertinggi di atas cinta Adalah rasa nyaman. Nyaman untuk berbicara tanpa ada yang harus ditutupi Nyaman tanpa takut orang itu memandang buruk atas tingkah laku Nyaman, karena dengannya, tidak perlu bingung bersembunyi menyembunyikan diri dan memanipulasi kebaikan Karena nyaman, cinta akan tumbuh dengan sendirinya~ -Yogyakarta, 2016