Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

pilihan dan keputusan

Hampir melewati usia 25, rasanya terlalu cepat dan baru menyadari ternyata menjadi sosok yang dewasa memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan tempaan sangat kuat. Dulu, rasanya apa-apa yang menjadi alur keputusan kehidupan kita, sepenuhnya dikendalikan oleh orangtua. Mungkin beberapa menerapkan asas demokrasi, tetap mendengarkan hak suara tetapi keputusan dipegang penuh oleh orangtua. Sekarang, kita seperti dilepaskan. Situasinya menjadi berbalik ketika apa yang sedang kita hadapi dan kemudian kita membutuhkan saran, mereka bukannya selalu tidak ada. Namun, kita yang memegang kendali penuh pada alur kehidupan kita sendiri. Orangtua mungkin memberikan beberapa saran, tetapi tetap kita sebagai decision maker  utama pada permasalahan yang sedang kita hadapi. Konsekuensinya, kita harus siap untuk mendengarkan bisikan dari pihak manapun, baik yang pro maupun yang kontra. Tidak pernah ada keputusan yang salah, yang ada hanyalah kesiapan untuk menghadapi kehidupan setelah keput

ketetapan Allah

setiap manusia memiliki fase dalam kehidupannya. kebanyakan berurutan semisal sekolah-kuliah-bekerja-kuliah lagi-menikah-punya anak dan seterusnya. namun ternyata tidak semua orang memiliki fase yang runtut. kadang ada beberapa fase yang tertunda atau yang tidak dialami oleh sebagian orang terlewati atau tidak terlewatinya sebuah fase, ialah rejeki. rejeki yang sama dalam pandangan Allah, dalam artian bagi mereka yang masih sendiri sedangkan teman-teman seusianya sudah menikah, berarti Allah masih memberikan rizki dan kesempatan pada mereka untuk berbakti pada orangtuanya, atau quality time bersama adik-adiknya, atau menggantikan peran sebagai tulang punggung di keluarganya banyak hal yang sebenarnya kita luput, kita hanya melihat noda, sementara kenikmatan lain yang Allah berikan selalu kita abaikan karena itu tidak sesuai seperti yang kita harap dan inginkan. Ada yang sudah hampir satu tahun menikah, belum dikaruniai seorang anak sedangkan mereka yang lain sudah hamil sebulan

Ramadhan #18 KELEMBUTAN HATI

Pernahkah melihat dan memperhatikan karakter antara satu orang dengan yang lain? Ketika ada yang berbeda, kita pasti segera mencari tahu kira-kira apa penyebab munculnya sifat itu sedangkan yang lain tidak memilikinya. Allah mewasiatkan untuk memilih pasangan dilihat dari kebaikan agama dan kebaikan akhlak Mengapa akhlak? Karena seseorang yang telah belajar, memahami dan menerapkan apa yang diajarkan menurut Al-Qur'an maupun sunnah, inshaallah dia akan berlaku lembut dengan siapapun Definisi lembut mungkin beragam oleh masing-masing orang. Kelembutan hati muncul ketika kita bisa menahan dan memilah apa yang akan kita lakukan dan ucapkan kepada orang lain. Baik pada orangtua, sebaya, maupun anak-anak. Lembut berarti tidak menyakiti orang lain secara lisan maupun perbuatan Lembut berarti orang tersebut berpikir dahulu, memilah kosakata baru kemudian mengucapkannya. Mashaallah Lembut berarti melebur kata-kata kasar menjadi asma Allah ketika diucapkan melalui lisan. Menentr

Ramadhan #15 DOA dan PERMINTAAN

Teriring doa terlebih saat bulan suci Ramadhan. Terbukanya pintu ampunan dan rahmat seluas-luasnya, kata Allah . Ternyata, Allah sangat malu ketika tidak bisa mengabulkan doa dan permohonan hambanya, Terlebih doa yang tulus diiringi air mata saat muhasabah . Doamu milikmu. Sampaikanlah pada pemilik dan pengijabah segala doa. Sungguh, Allah adalah pengabul doa yang terbaik dan tidak pernah mengecewakan . Berdoalah. Jika Allah belum mengabulkan, mungkin ditunda. Atau bahkan diganti dengan yang lebih baik . "Apa yang baik menurutmu, belum tentu baik menurut Allah. Apa yang menurut Allah baik, pasti baik menurutmu" Al-Baqarah 216 . Alhamdulillah diberikan kesempatan berkunjung lad Agung Jawa Tengah. Desain bangunan dan payung raksasa yang mirip sekali seperti di Makkah. Payung ini hanya dibuka ketika Solat Jum'at. Semoga Allah perkenankan kita untuk berkunjung ke Baitullah, ke makam Rasulullah, beribadah disana. Semoga Allah beri waktu dan kesempatan untuk

Ramadhan #11 : SABAR dan TAKDIR

Ramadhan 11  💕 SABAR dan TAKDIR . Sekedar share. Kemarin ceritanya saya kontrol ke rumah sakit, pulangnya saya ke atm. Berhubung tas saya kecil, kresek putih berisi obat kontrol saya keluarkan dan letakkan di atas mesin atm. Usai tarik tunai saya pulang, melenggang seperti tidak ada yg tertinggal disana  😂 . Setelah buka puasa, baru ingat 'obatku dimana?'  😨  . Diingat-ingat, sepertinya tadi saya letakkan di atas mesin atm. . Tidak langsung buru2 saya ambil, saya pikir bila obat itu masih jadi hak saya utk saya miliki, obat itu akan kembali ke saya. Atau mungkin kurang sedekah, pikirku  🤔 Teringat isi kajian kemarin 'kesabaran adalah respon pertama ketika peristiwa pertama kali menimpamu'. Istighfarlah saya~ . Usai tarawih, saya kembali ke atm. Kresek tadi sudah tidak ada. Akhirnya saya putuskan untuk kembali ke bank ini besok pagi . Hari ini, saya klarifikasi ke satpam. Alhamdulillah obatnya disimpan. Ternyata mas satpam juga menunggu2 sejak kemarin, kenap

Ramadhan #6 : Kematian

"Dan tiadalah kehidupan di dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Al-An'am ayat 32) Betul, bukan gurauan, bukan sekedar nasehat orang jaman dahulu yang selalu bilang bahwa 'hidup itu cuma mampir ngombe' (hidup itu cuma mampir minum). Bahkan menurut saya, kehidupan kita saat ini adalah hanya menunggu giliran kematian yang setiap saat bisa datang. Tanpa ijin, Tanpa tawar menawar. Tanpa bertanya kesiapan kita. Kematian datang tanpa peduli berapa usia kita, berapa amal yang sudah kita kumpulkan, bahkan mungkin jumlah kemaksiatan yang kita lakukan jauh berkali lipat lebih banyak daripada amal baik yang kita lakukan Ada peristiwa kematian dari teman adik saya. Usianya muda, kisaran 20an (terbukti jika kematian tidak memandang usia), teman satu komunitas katanya. Beliau mengalami kecelakaan, dan ketika tiba di rumah sakit, beliau

Ramadhan #5 : Muhasabah

Belajarlah menghargai, mereka yang berhijab walau masih pendek, yang berpakaian walau belum menutup sempurna Belajarlah menghargai, mereka yang baru saja ingin belajar walau masih tertatih . Belajarlah menghormati dan mengerti, mereka yang tidak suka untuk dilukai dengan kata maupun perilaku kasar . Belajarlah merangkul, mereka yang ingin belajar dan bergabung walau masih malu. Tetapi niat adalah utama Allah catat selama berniat dengan sungguh-sungguh . Karena setiap amal adalah rahasia, maka pahala dan kedudukan di sisi Allah tidak hanya dilihat secara lahiriah. Namun, bukan berarti lahiriah bukan hal yang penting. Lahiriah menampilkan identitas, baik sebagai kewajiban maupun sebagai sunnah . Maka, menjadilah sosok yang yang bermanfaat bagi yang lain, karea dakwah itu mengajak, bukan mengejak . Every process is counted In frame: Masjid Al-Azhar, Kuningan, Jakarta Timur

menjadi baik

menjadi baik bukanlah sebuah pilihan, melainkan kewajiban. menjadi baik tidak memiliki batas waktu atau tanggal kadaluarsa. malahan, kita betul-betul disembunyikan oleh kenyataan kapan tanggal kadaluarsa kita masing-masing untuk hidup di dunia ini menjadi baik bukanlah ilmu fisika yang membahas mengenai percepatan, bukan pula puisi yang mengharuskan kesempurnaan tanpa cacat. menjadi baik adalah sebuah proses pada setiap orang yang masing-masing memiliki waktu berbeda-beda untuk menjadi baik menurut versi yang menjadi acuannya.  jadilah baik, karena sebaik dan seburuk apapun kita berubah, orang-orang akan tetap terus berkomentar. namun, jangan sampai itu merubah niat awal kita untuk menjadi baik. hari ini aku bertemu orang-orang yang sedang berproses menjadi baik, mendengar cerita orang-orang yang hanif, bersemangat untuk menjadi baik tanpa kita sadari sejauh apapun kita melangkah dan mencari, pada akhirnya kita akan kembali ke se-benar-benarnya jalan, sebaik-baiknya pen

dek..

malam itu, bertemu kakak kelas jaman perkuliahan. akhwat. entah bagaimana, kami ngobrol begitu saja dan terhenti di topik yang itu lagi itu lagi. jodoh nasehatnya kira-kira begini "dek, seberapapun banyaknya lelaki yang mencoba mendekat, seberapapun banyaknya kamu menjalani taaruf, kalau Allah belum ridho berarti belum saatnya dek. Allah itu punya waktu yang tepat, jangan khawatir dengan jodoh yang belum ada saat ini." "jangankan yang di lisan, yang di hati saja Allah dengar. Dia hanya sedang menunggu doa-doamu untuk meminta. jangan bosan berdoa, jangan bosan meminta. teruslah memperbaiki diri. solatmu, ibadah sunnahmu, solat malammu, ngajimu, semuanya. perbaiki" Betul. jangan samakan dengan manusia, Allah yang Maha segala-galanya. Dia tidak merasa kerepotan untuk mengatur segala yang ada di dunia ini, Dia tidak merasa berat untuk sekedar menerbitkan dan menenggelamkan matahari. Apalagi hanya mengurusi hambaNya ini, menuliskan takdir untuknya tentang rezek

'rumah'

aku mencari rumah, tidak harus besar, tetapi nyaman untuk ditinggali. rumah dimana ada orang-orang tersayang yang menantimu pulang, yang bersedia mendengar keluh kesah dan berbagi lelahmu. . aku mencari rumah, bukan kemewahan yang aku cari. tetapi rumah sederhana yang cukup untuk kita tinggali bersama. ada kamar untuk beristirahat dan ada ruang untuk kita bercengkrama. . aku mencari rumah yang selalu aku rindukan untukku pulang, rumah yang menawarkan kenyamanan, jauh dari hiruk pikuk dan keramaian orang-orang dengan kesibukannya masing-masing. bukan rumah yang selalu aku hindari, selalu malas untuk tempatku pulang. . "adakah rumah yang cocok?" "aku belum menemukannya" "hmm, yang itu?" aku menggelengkan kepala "jika kamu memasuki sebuah rumah, lalu kamu merasa nyaman walau rumah itu kosong. barangkali rumah itulah yang pas untukmu"