Langsung ke konten utama

Lalu kemana harus aku buang perasaan yang kemarin?



Sore itu, kamu selalu datang memenuhi panggilan. Senang melihatmu datang, mendengarmu berbicara, celotehmu yang aneh dan tingkahmu yang menyebalkan. Sekarang, sepertinya waktu sudah tidak lagi lama untukku menyimpan segalanya, menyembunyikannya rapat, kau tidak perlu tahu tentang itu. Dan aku selalu menyesal ketika saatnya tiba kamu harus pergi, beranjak dari kursimu. Bukankah seharusnya aku menikmati semuanya dengan selalu melihat jam tangan, bahwa semuanya tidak akan lama lagi

"Seharusnya kamu bisa manfaatkan ini. Ini untuk terakhir kali, dan mungkin kalian tidak akan bertemu untuk kondisi yang sama"
Menyedihkan sekali. Benar, semuanya tidak akan pernah terulang kembali. Nikmatilah saat-saat ini, saat dimana aku masih bisa memandangmu dari kejauhan, melihatmu yang seperti ini, aku suka.

Sebelum akhirnya, aku hanya bisa memandang punggungmu, menanti saat ketika kamu benar-benar pergi
Lalu harus aku buang kemana semua perasaan yang kemarin?
Menjadikannya sebagai kenangan? Berpura-pura tidak ada yang pernah terjadi?
Berlagak seolah aku tidak pernah menyimpan perasaan padamu?
Bagaimana?



-kampus
sambil duduk bersandar dikampus, menikmati senja sore yang memikat.mungkin tidak ada lagi yang seperti ini
aku suka :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

inilah rasa tenteram

pertanyaan ini sudah lama aku simpan "mengapa bahu laki-laki selalu lebih lebar  daripada perempuan?" mereka bilang, bahu sebagai tempat bersandar. tetapi, jika dilihat dengan seksama, tangan laki-laki pun selalu lebih panjang perempuan diciptakan lebih mungil daripada laki-laki. entah tangannya, pundaknya, bahunya, bahkan jemarinya. tapi perempuan bukan sosok yang lemah, lelaki juga bukan sosok yang selalu lebih kuat daripada seorang perempuan bahu laki-laki lebih lebar, sebagai penopang perempuan, pun tangannya yang lebih panjang agar selalu menjaga perempuannya dari hal-hal yang membahayakan. selalu mempertahankan dan menjaga perempuannya agar selalu ada di sampingnya, di pelukannya. lalu apa yang kau rasakan? bukankah itu menenteramkan? bukankah itu menenangkan? wanita dengan tubuh yang mungil, bahu yang lebih sempit serta jemari yang lebih kecil, sebagai pelipur saat apapun yang kau anggap besar menjatuhkanmu membuatmu terduduk sedih. perempuan dengan ...

sendiri

Nyatanya, sen diri a dalah hal yang ti dak ingin orang lain rasakan. Betapapun berat usahanya untuk menja di ber dua.  Nyatanya, sen diri a dalah hal yang menyesakkan ketika sa dar bahwa  di hatinya tak a da yang ja di pegangan. Tuhan pun ti dak a da  dalam hatinya Lalu ketika ga dis itu menya dari  dirinya se dang bera da  di tepi, bingung kemana ia harus berpegangan untuk bertahan. Seorang laki-laki berusaha men dekat, entah apa maksu d  daripa da niatnya men dekati ga dis itu. Lelaki itu mengulurkan tangan, tetapi ujung jari ke dua orang tersebut bahkan sulit untuk bertemu. Seorang ga dis mun dur selangkah, se dangkan laki-laki itu maju selangkah. Lalu, ke dua orang tersebut mencoba menerka-nerka apa yang a da  dalam hatinya masing-masing