Langsung ke konten utama

Memahami. Itu saja


Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk dan akal yang sebaik-baiknya. Bahkan manusia derajatnya lebih tinggi daripada hewan. Namun, kebanyakan manusia lupa akan hal itu. Tahukah, bahwa manusia punya empat jenis kepribadian dalam diri mereka? Ada sanguinis, melankolis, plegmatis, koleris. Semuanya tentulah punya kelebihan dan kelemahan. Ada satu kepribadian yang paling menonjol daripada yang lain, tapi terkadang keempat jenis kepribadian tersebut saling seimbang di kondisi tertentu tanpa kita sadari

Semuanya punya ciri khas masing-masing. Tapi mereka bukanlah alasan untuk membina hubungan dengan orang lain, misalnya karena aku melankolis dan kamu sanguinis maka kita cocok. Tidak sesederhana itu, apalagi dalam hal perasaan. Ehem, lebih tepatnya cinta

Beberapa pasangan merasa tidak cocok lagi, atau mengatakan kamu sudah berubah, atau kata-kata sejenisnya yang lain. Menurut saya pribadi, itu terjadi karena mereka tidak memahami satu sama lain. Tuhan memasangkan kita dengan laki-laki atau perempuan pilihan yang terbaik. Yang sesuai dengan keadaan batin, sesuai dengan takaran lain. Hanya Tuhan yang tahu pasti takaran keseimbangan masalah jodoh.

Jika berjodoh dengan sesama jenis kepribadian, terima sajalah. Lalu, apa yang perlu kamu perdebatkan? Kita hanya perlu saling memahami. Ketika kamu bicara, aku mendengarkan. Ketika kamu marah, aku diam. Ketika kamu siap untuk mendengarkan, aku akan bercerita. Just simple as that. Hanya perlu dicoba

Kadang beberapa orang terlalu menjunjung tinggi egois mereka, sehingga diri sendiri merasa paling benar.
Saling memahami pasangan itu sangat indah. Tidak ada yang merasa paling kuat, tidak ada pula yang merasa sangat lemah. Semuanya seimbang

Maka, aku akan belajar untuk memahamimu. Itu saja
:)


-icos
saat suara gerimis hujan memberikan inspirasi. saat jemari tangan sibuk mengetik keypads untuk satu paragraf skripsi :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

jarak dan rindu

dulu mungkin aku tak begitu memahami bagaimana jarak menjadi jurang pemisah yang terkadang tidak bisa untuk ditaklukkan, bahkan dipendekkan. sejauh apapun itu. jarak tetaplah abadi. kali ini, jarak seolah menjadi sesuatu yang kekal, semakin sulit untuk ditaklukkan karena ada faktor pengikat yang lain, seperti pekerjaan atau keluarga kecil yang baru tahun ini, aku disibukkan dengan pekerjaan. bersyukur pasti. namun, lagi-lagi jarak menjadi sulit untuk ditaklukkan. bertemu pun menjadi sesuatu yang sangat mahal untuk dilakukan. dan aku rindu, bagaimana dulu kami bisa bertemu dengan sangat sederhana, sangat mudah. effortless aku rindu bagaimana kami mengemasi barang-barang bersama untuk dibawa mudik ke desa aku rindu saat kami gaduh untuk memutuskan berapa stel baju yang akan kami bawa untuk berlebaran aku merindukan saat kami bertengkar, tertawa riang dan saling jahil saat perjalanan mudik ke desa aku rindu saat aku bisa bertukar kerudung dengan ibu untuk berlebaran l...