Langsung ke konten utama

janji ALLAH nyata :)



buat pembaca yang suka kepo blog ini, insyaallah masih inget postinganku beberapa bulan lalu
*klik ini
tepatnya semester lalu, saat-saat dimana Allah bener-bener menguji hambanya
saat nilai aku bener-bener jatuh. semester 6 (mendekati semester angker berhubung hampir skripsi dan lulus) dengan IP 2,86

dilihat sepanjang riwayat, baru kali ini dapet IP dibawah 3 koma
yaa, aku memang tidak sendirian. banyak juga temen-temen yang senasib sepenanggungan
namun senasib dengan ketidakpuasan akan refleksi belajar selama ini, apakah masih tenang?
tidak!
tahu dapet IP segitu, berantakan lah semuanya. rasanya kaya diguncang hebat, ditegur sama Allah
apa salah aku sampe dapet nilai segitu? perasaan belajar udah oke, cuman mungkin kurang keras!

kabar itu aku denger pas lagi ikut kursus bahasa inggris di Pare, Kediri
malamnya ada agenda baca yasin dan tahlil di kampung dekat situ, aku ikutlah bareng temen-temen juga
usai baca ayat suci Allah, aku baca terjemahannya
kira-kira begini :

"Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas"
QS Yasin: 19

dari situlah introspeksi. gimana ibadahnya, doanya udah kenceng belum, tahajudnya gimana, niat praktek untuk berbuat baik atau hanya mengharap nilai saja
semester ini Allah jawab semuanya
:')

rasanya Allah memang tidak tidur, tidak buta bahkan tidak tuli. Dia Maha Mendengar semua doa hambaNya. tentu Dialah yang paling tau, mana yang harus dikabulkan terlebih dahulu, mana yang harus ditunda
mendapatkan IP sempurna juga seharusnya disertai pemikiran "apakah performaku juga sempurna? apakah ilmu yang aku punya sudah cukupkah sehingga aku pantas diberi IP 4?"
itu yang sebaiknya dijadikan pemicu, motivasi, bahwa Allah memang Maha Memberi

masih ada rasa ketidakpuasan ketika IP semester ini 3,57 bukannya 4 seperti yang didapat temen-temen lain
namun lagi-lagi Allah menjawab lewat potongan suratNya

"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya"
QS An-Najm: 69


selanjutnya introspeksi lagi, bagian mana yang masih kurang?
semester depan harus lebih baik lagi. TOTALITAS baik dalam hal ibadah, usaha, doa

kesimpulannya, ALLAH keren bangeeeettttt!!
Subhanallah
:')


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerita si pipa dan ember

akhirnya semarang menangis, seperti lagu anang we were caught in rain this evening sodara sodara agenda silasen (Silaturahmi Dosen), salah satu agenda fosimmik tetap berjalan walau hujan mengguyur tembalang Pembicara kali ini adalah mbak diah (staff akademik) dan suaminya bernama Mas Taufik they are recommended karena beliau berdua enterpreneur sejak masih kuliah ternyata sebetulnya ini pertemuan kedua kami dengan beliau untuk sharing masalah kewirausahaan yaa kalau di FOSIMMIK  (organisasi rohis PSIK.red) kita menekankan pada usaha fotokopi dan penjualan barang-barang yang dihandle oleh DKM (Departemen Kewirausahaan) :D mas taufik lalu memberikan cerita kurang lebih seperti ini ini cerita lama sebenernya jaman dulu, ada 2 orang sahabat bernama pipa dan ember mereka berdua sama-sama bekerja sebagai distributor air karena didesa tersebut sumber air terlalu jauh (kalo di iklan 'sumber air sudeka, beta sonde main aer :D ') si pipa bertubuh mungil, kurus sep

which is better?

Ada seseorang yang diciptakan peka, hingga suara hati yang tak terdengarpun bisa dia dengar Ada pula seseorang yang diciptakan tidak peka, hingga kesedihan yang terpancar lewat wajah orang terdekatnya pun ia tidak tahu Jika situasinya adalah antara laki-laki dan perempuan, mana yang lebih baik? Tidak peka, lalu orang lain akan merasa jengkel karena tidak merasa diperhatikan. Kita malah bebas melenggang karena merasa tidak terlibat terlalu jauh secara sikap dan sifat Atau Peka, lalu orang lain akan merasa bahagia dengan adanya kita yang perhatian, sayang. Kita malah merasa berat untuk mulai meninggalkan karena terlalu banyak ikut campur Keduanya baik, sesuaikan dengan kondisi. Bila merasa mulai lelah sebagai orang yang peka, sesekali menjadi orang yang berbeda pun tidak apa

Perjalanan dan Tujuan

Ibarat perjalanan, mungkin aku adalah kendaraan sedangkan kamu adalah tujuan. Sebelum memulai perjalanan, aku akan mempersiapkan kendaraanku dengan baik agar bisa mencapai tujuanku. Namun ternyata mempersiapkan kendaraan butuh waktu yang tidak sebentar, bekal yang tidak sedikit, berulang-kali jatuh bangun sebelum sampai pada tujuanku. Fase saat ini, adalah fase dimana Tuhan mengajari kita untuk berikhtiar dan berpasrah sesudahnya. Kita tahu bahwa ikhtiar adalah salah satu cara untuk menjemput semuanya. Namun, pasrah adalah sikap tertinggi dari seseorang setelah berikhtiar. Selama mencapai tujuan, pernahkah merasa ada sebersit kesombongan? Keunggulan diri dibanding lainnya? Dalam hal apapun. Jika iya, berarti saat ini Tuhan menegurmu, berusaha membangunkanmu dari kesombongan yang membuatmu terkadang merendahkan orang lain. Fase saat ini, adalah sebetulnya Tuhan memberikan waktu yang sangat lebih untuk kembali berbenah, merekonstruksi segala mimpi dan harapan yang pernah kita si