Langsung ke konten utama

memang hanya ILUSI



aku punya ilusi, suatu saat kita jalan berempat bergandengan tangan...

itu doa, yang namanya doa bisa berupa apapun kan? sekalipun hanya angan
sebulan bukan waktu yang singkat, juga bukan waktu yang lama untuk saling memahami
mulai dari tingkah laku, cara bicara, cara bersikap, cara memperlakukan orang lain, hingga kegiatan lain
aneh memang jika aku memperhatikan semuanya

itu semua terjadi tanpa diminta,
dan tidak bisa untuk ditarik kembali seperti halnya perkataan
ilusi
kadang terasa indah sekali..indaaahh sekaliii :')

tapi jika ilusi tidak bisa kita kontrol sendiri, terkadang itu menyakitkan
kadang hati tersenyum sendiri, padahal tidak ada siapapun disitu
membayangkan ilusi yang dibuatnya sendiri

kadang hati terasa perih, belum siap jika semuanya tiba-tiba terhenti dan hanya berakhir sampai disini
tak bisakah berlanjut? walau satu jam saja?

sampai saat tiba dimana harapan bermunculan seperti jamur. banyak
seolah yakin sekali apapun yang di-ilusi-kan akan terjadi
lagi-lagi, Tuhan yang berkuasa

jika harapan dipertemukan dengan realita, kadang terkesan "nggak mungkin"
but i'll say nobody's perfect
semua dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, tidak bertepatan dengan apa yang diminta dan diharapkan untuk dibawa bersama ke masa depan

ini sebenarnya makna dari belajar menerima
seperti apapun dia, seperti apapun aku
kamu dan aku akan tetap satu ketika Tuhan memutuskan kita untuk bersatu
seberapapun ababilnya kami, ketidakdewasaan kami, semua kekurangan yang ada

dan beberapa minggu kemarin,
memang hanya ILUSI
:')


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

inilah rasa tenteram

pertanyaan ini sudah lama aku simpan "mengapa bahu laki-laki selalu lebih lebar  daripada perempuan?" mereka bilang, bahu sebagai tempat bersandar. tetapi, jika dilihat dengan seksama, tangan laki-laki pun selalu lebih panjang perempuan diciptakan lebih mungil daripada laki-laki. entah tangannya, pundaknya, bahunya, bahkan jemarinya. tapi perempuan bukan sosok yang lemah, lelaki juga bukan sosok yang selalu lebih kuat daripada seorang perempuan bahu laki-laki lebih lebar, sebagai penopang perempuan, pun tangannya yang lebih panjang agar selalu menjaga perempuannya dari hal-hal yang membahayakan. selalu mempertahankan dan menjaga perempuannya agar selalu ada di sampingnya, di pelukannya. lalu apa yang kau rasakan? bukankah itu menenteramkan? bukankah itu menenangkan? wanita dengan tubuh yang mungil, bahu yang lebih sempit serta jemari yang lebih kecil, sebagai pelipur saat apapun yang kau anggap besar menjatuhkanmu membuatmu terduduk sedih. perempuan dengan ...

sendiri

Nyatanya, sen diri a dalah hal yang ti dak ingin orang lain rasakan. Betapapun berat usahanya untuk menja di ber dua.  Nyatanya, sen diri a dalah hal yang menyesakkan ketika sa dar bahwa  di hatinya tak a da yang ja di pegangan. Tuhan pun ti dak a da  dalam hatinya Lalu ketika ga dis itu menya dari  dirinya se dang bera da  di tepi, bingung kemana ia harus berpegangan untuk bertahan. Seorang laki-laki berusaha men dekat, entah apa maksu d  daripa da niatnya men dekati ga dis itu. Lelaki itu mengulurkan tangan, tetapi ujung jari ke dua orang tersebut bahkan sulit untuk bertemu. Seorang ga dis mun dur selangkah, se dangkan laki-laki itu maju selangkah. Lalu, ke dua orang tersebut mencoba menerka-nerka apa yang a da  dalam hatinya masing-masing