Langsung ke konten utama

bagaimana jika?



bagaimana jika, seseorang yang kamu suka ada di depanmu? tepat di hadapanmu? antara bahagia dengan gugup, gelisah. bagaimana jika seandainya laki-laki itu tahu perasaanmu yang sebenarnya? kamu berusaha menyembunyikannya rapat, menggenggamnya erat, agar hanya engkau saja yang tahu

bagaimana jika, seseorang yang kamu suka selalu ada di dekatmu? hampir di sebagian besar aktivitasmu sehari-hari, selalu bersamanya. kamu memohon agar perasaan yang kamu miliki tidak berlebihan, agar kekecewaan tidak datang

bagaimana jika, karena sering bersamanya, akan timbul cinta yang hebat. cinta yang seperti sayang, seperti ingin merawat separuh hidupnya, seperti ingin tumbuh bersama, membangun cita-cita yang sama, seperti kamu menemukan sosok yang selama ini kamu cari.

bagaimana jika, dengan perasaan yang kamu miliki sekarang, kamu tidak bisa mengungkapkannya sama sekali? hanya kamu yang diam, hanya kamu simpan, hanya kamu sendiri yang merasakan, hanya kamu yang bingung, hanya kamu yang sedih

bagaimana jika, dengan cinta tersebut, kamu belajar arti lain dari itu. bukan cinta yang harus selalu menemukan apa yang kamu inginkan. namun, kamu lega, kamu ikut bahagia dengan dia dan keadaannya yang sekarang. dengan dia yang sekarang telah 'berdua'

maafkan kejujuranku, walau menyakitkan
mungkin takkan bisa kulupakan hingga akhir nanti
kulepaskan cinta ini, ku rela berkorban
tak mengapa namun kau harus bahagia~~

sammy simorangkir-kau harus bahagia

bagaimana jika, suatu saat nanti dia benar-benar pergi? bukan dia lagi yang selalu ada di aktivitasmu? bukan dia lagi yang ada di sebagian kehidupanmu? bukan dia lagi yang selalu menjadi cintamu? bukan dia lagi yang selalu sedia dengar ceritamu

bagaimana?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

inilah rasa tenteram

pertanyaan ini sudah lama aku simpan "mengapa bahu laki-laki selalu lebih lebar  daripada perempuan?" mereka bilang, bahu sebagai tempat bersandar. tetapi, jika dilihat dengan seksama, tangan laki-laki pun selalu lebih panjang perempuan diciptakan lebih mungil daripada laki-laki. entah tangannya, pundaknya, bahunya, bahkan jemarinya. tapi perempuan bukan sosok yang lemah, lelaki juga bukan sosok yang selalu lebih kuat daripada seorang perempuan bahu laki-laki lebih lebar, sebagai penopang perempuan, pun tangannya yang lebih panjang agar selalu menjaga perempuannya dari hal-hal yang membahayakan. selalu mempertahankan dan menjaga perempuannya agar selalu ada di sampingnya, di pelukannya. lalu apa yang kau rasakan? bukankah itu menenteramkan? bukankah itu menenangkan? wanita dengan tubuh yang mungil, bahu yang lebih sempit serta jemari yang lebih kecil, sebagai pelipur saat apapun yang kau anggap besar menjatuhkanmu membuatmu terduduk sedih. perempuan dengan ...

sendiri

Nyatanya, sen diri a dalah hal yang ti dak ingin orang lain rasakan. Betapapun berat usahanya untuk menja di ber dua.  Nyatanya, sen diri a dalah hal yang menyesakkan ketika sa dar bahwa  di hatinya tak a da yang ja di pegangan. Tuhan pun ti dak a da  dalam hatinya Lalu ketika ga dis itu menya dari  dirinya se dang bera da  di tepi, bingung kemana ia harus berpegangan untuk bertahan. Seorang laki-laki berusaha men dekat, entah apa maksu d  daripa da niatnya men dekati ga dis itu. Lelaki itu mengulurkan tangan, tetapi ujung jari ke dua orang tersebut bahkan sulit untuk bertemu. Seorang ga dis mun dur selangkah, se dangkan laki-laki itu maju selangkah. Lalu, ke dua orang tersebut mencoba menerka-nerka apa yang a da  dalam hatinya masing-masing