Langsung ke konten utama

(masih) maukah kamu?



Tuhan tidak pernah luput, termasuk menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Bukan hanya untuk manusia, bahkan hewan dan tumbuhan pun memiliki pasangannya sebagai takdir. Akupun begitu. Bagaimana jika aku meminta takdirku adalah kamu? Bisakah?

Kamu, dengan sosokmu yang sedemikian indah. Tidak luput dengan bacaan Qur'anmu setiap harinya. Bibir yang selalu bergumam mengucap tasbih, bertasbih kepadaNya tanpa lelah. Lalu, maukah kamu jika aku jadi pendampingmu suatu saat nanti?

Kamu, dengan segala kerendah hatianmu, dengan segudang ilmu yang kamu miliki. Termasuk hafalan ayat suci yang kamu ingat, sedangkan aku hanya baru menghafal beberapa suratan saja. Bersediakah kamu jadi imamku, mengajariku agar bisa mengimbangimu?

Kamu, dengan sosok teladanmu yaitu Rasulullah, menenangkan ketika berbicara, menyenangkan ketika berdiskusi, berhati-hati apabila berinteraksi dengan orang lain, tanpa bermaksud ingin menyakiti hatinya. Kamu sangat suka dengan anak kecil, matamu berbicara, hingga setiap anak tertarik denganmu, memudahkanmu mencetak anak-anak menjadi sosok yang sholeh seperti ayahnya. Lalu, maukah kamu menjadi imamku? Penggenap separuh dienku?

Kamu, dengan ilmu agama yang telah kamu pelajari selama bertahun-tahun. Dengan prinsip hidup yang kamu miliki. Jangankan kamu berani menentang ibumu, menentang Allah saja kamu sangat takut. Jangankan memacari seorang wanita, menyentuhnya saja kamu tidak berani. Karena Allah membayangi tiap langkahmu, tiap hela nafasmu, hingga tiap langkah kaki yang membawamu kemanapun kamu pergi

Dengan demikian, aku yang seperti ini, dengan jilbab yang masih seadanya, ilmu agama yang sangat cetek, masih maukah engkau bersamaku?

Bukankah tujuan kita sama? Ke surga kan?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

galau, gamang

Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan? Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan. Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?' Selama masa penantian, aku menemukan banyak...