Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Perjalanan dan Tujuan

Ibarat perjalanan, mungkin aku adalah kendaraan sedangkan kamu adalah tujuan. Sebelum memulai perjalanan, aku akan mempersiapkan kendaraanku dengan baik agar bisa mencapai tujuanku. Namun ternyata mempersiapkan kendaraan butuh waktu yang tidak sebentar, bekal yang tidak sedikit, berulang-kali jatuh bangun sebelum sampai pada tujuanku. Fase saat ini, adalah fase dimana Tuhan mengajari kita untuk berikhtiar dan berpasrah sesudahnya. Kita tahu bahwa ikhtiar adalah salah satu cara untuk menjemput semuanya. Namun, pasrah adalah sikap tertinggi dari seseorang setelah berikhtiar. Selama mencapai tujuan, pernahkah merasa ada sebersit kesombongan? Keunggulan diri dibanding lainnya? Dalam hal apapun. Jika iya, berarti saat ini Tuhan menegurmu, berusaha membangunkanmu dari kesombongan yang membuatmu terkadang merendahkan orang lain. Fase saat ini, adalah sebetulnya Tuhan memberikan waktu yang sangat lebih untuk kembali berbenah, merekonstruksi segala mimpi dan harapan yang pernah kita si

percakapan

Kemarin malam, ketika di Semarang secara tiba-tiba aku memikirkan sesuatu. Masih dengan tema yang sama. Jodoh Kami, malam itu terlibat percakapan yang membingungkan namun akhirnya terpecahkan 'nanya dong, kalo jodoh itu bisa berubah nggak sii?' 'kalo menurutku bisa. kan laki-laki baik untuk wanita baik. misal si A belum baik, berarti jodoh kita diganti. gitu bukan sii?' 'bukaan, aku pernah tanya katanya jodoh itu termasuk dalam takdir yang mutlak. jadi misal jodoh kita si A, sampai nanti ketemu juga si A. cuman bedanya, kita dan jodoh sama-sama seimbang, bisa semakin baik atau semakin buruk. Gitu' 'Oh gitu' 'Iya. Eh, aku pernah dikasih tau doa untuk jodoh' 'gimana gimana?' 'Ya Rabb, siapapun yang Engkau pilihkan untukku, semoga Engkau senantiasa menjaganya di jalan-Mu. Jika boleh, perkenankanlah kami bertemu secepatnya' Benar, jika jodoh adalah cerminan diri. Maka jangan bosan-bosan untuk selalu berniat dan beram

Menulis

Menulis bagiku seperti cara untuk mengungkapkan perasaan yang tidak bisa aku katakan. Menulis bisa mewakili semuanya Karena aku tidak memiliki banyak keberanian untuk mengatakan, tulisanku mampu mewakili perasaan Menulis bagiku seperti kebebasan. Aku bebas untuk menjadi siapapun dalam tulisanku. Dan aku bisa memikirkannya dalam berbagai sudut pandangku. Karena menulis tidak pernah terbatas Menulis bagiku seperti kejujuran dalam kepura-puraan. Hanya penulis yang tau arti sebenarnya dari tulisan yang dia buat, ketika orang lain mencoba menerka arti sebenarnya, maka itulah kepura-puraan. Menjadi jujur, karena tulisan adalah ungkapan, maka aku tidak berbohong dalam tulisanku Menulis bagiku seperti pengingat, penegur ketika kita membacanya ulang di kemudian hari Karena menulis bisa merekam kejadian yang aku inginkan, yang ingin aku ingat. Karena menulis itu nyata Jika kamu atau kalian adalah inspirasi, maka jangan pernah pergi. Karena tanpa kalian, tulisanku tiada pernah memilik

dari sahabat terbaik :)

Terimakasih untuk persahabatan lima tahun yang luar biasa. Terimakasih untuk selalu mengingatkan bahwa mimpi dan harapan juga layak untuk diperjuangkan. Terimakasih telah berbagi elemen api, karena aku air :) Terimakasih untuk selalu mengingatkan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba dan tak ada yang tidak mungkin selama masih punya Allah. Iya kan? Kamu luar biasa, semangat, menggebu-nggebu, berapi-api. Selalu yakin kalo Allah itu nyata. Selalu ajak aku berbuat baik. Semoga Allah mudahkan jalan kamu untuk cita-citamu ya. Jika bukan itu, Allah punya ganti yang lebih baik. Karena kamu, aku belajar bersabar. Untuk orang yang selalu merubah keputusan secara mendadak, orang yang sangat suka melakukan sesuatu tanpa persiapan (bukan aku banget haha), orang yang berusaha belajar mendengarkan ceritaku yang hampir selalu sama setiap harinya, orang selalu ngga kapok bangunin aku (makaaasiiihhh :D ) Orang yang selalu kalo mau bilang sesuatu yang serius, diawali bilang 'c

Ketetapan Tuhan

Jika dalam keseharian kamu selalu minta kepada Tuhan yang terbaik, jalan yang lurus dan doa-doa lainnya. Maka jangan menangis, jangan kecewa ketika Tuhan tidak memberikan seperti apa yang kamu harapkan Tuhan mengabulkan doamu, perlahan di saat yang benar-benar tepat dengan caraNya. Itulah ketetapan. Terima saja dengan hati yang lapang, karena Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak baik untuk umatnya. Jangan kecewa, jika hari ini Tuhan menunjukkan hal-hal yang kamu minta dalam doamu. Ketetapan-Nya selalu indah. Selalu. Bagi kita mungkin tidak indah untuk saat ini. Tetapi percayalah, Tuhan tidak akan  pernah mengecewakan. Tidak pernah. Coba saja tanyakan diri sendiri? Pernahkah Tuhan membuatmu kecewa? Jika ia, maka kamu meragukan kekuatan Tuhan. Only God, the only one who makes everything seems impossible becomes possible. Yakin! :)

Mengenalmu seumur hidup

Semalam, seorang sahabat bertanya mengapa kemudian orang yang telah menikah lalu bercerai karena ketidakcocokan. Menurut saya, menikah adalah salah satu sarana untuk saling mengenal lebih jauh. Ketika berpacaran, kamu hanya mengenalnya di usia saat itu. Terlebih, manusia baik laki-laki maupun perempuan selalu berkembang sepanjang usianya. Maka sebenarnya kamu tidak akan tau kejutan-kejutan apa yang mungkin akan muncul selama perkembangan usia, selama pernikahan yang kalian bina. Tidak ada yang menjamin, sosok yang sekarang kamu idam-idamkan akan terus seperti itu hingga akhir hidup kalian bersama. Maka, pernikahan adalah memahami setiap hari perilaku partner, caranya berbicara, caranya mengungkapkan marah, caranya memperlakukan orang lain. Jika partner tidak pernah terlihat marah, maka hati-hati bisa jadi dia seperti bom waktu yang akan meledak. Atau, ada perubahan ekspresi yang jika tidak jeli diamati, kita tidak akan pernah memahami. Pernikahan adalah memahami hakikat pernikah

kita tidak benar-benar berpisah kan?

kalian tau bagaimana perasaanku sekarang? rasanya baru kemarin kita bertemu, rasanya baru kemarin aku mengenal kalian aku rindu.. perasaan rindu berkecamuk seperti lautan pasang seperti hari ketika hujan badai mau datang dada terasa bergemuruh, berdebar seperti ada beribu air mata yang mencoba untuk menetes seperti itulah rinduku seperti ada yang tertahan. Tidak bisa keluar begitu saja. Jika bisa memilih, aku ingin cinta yang seperti air mata. Bisa aku teteskan dimanapun dan untuk siapapun aku mau Tidak peduli apa yang ada di pikirannya karena air mataku. karena air mata menggambarkan banyak hal Tapi buatku, aku ingin cinta yang seperti air mata. Jika aku lega dengan menangis, maka dengan itu aku mengungkapkan rasa cinta - Purwokerto