Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Rindunya

Rindunya disimpan saja dulu Agar aku bisa menjadikannya alasan untuk selalu tau keadaanmu Agar aku bisa menjadikannya alasan untuk bisa berjumpa denganmu Rindunya disimpan saja dulu Agar cinta tidak begitu saja habis Karena kita butuh rindu untuk membangun cinta Rindunya disimpan saja dulu Bisa, kan, kamu simpan rindumu itu? -Semarang

sebuah rencana

Sepanjang hidupmu, jika dihitung kira-kira berapa rencana yang telah kau susun? Berapakah diantaranya yang gagal? Berapakah diantaranya yang berhasil? Dan, berapakah diantaranya yang ditunda perwujudannya oleh Tuhan? Sesempurnanya manusia, hanya bisa berbuat dan berencana. Rencana yang bisa disusun sangat beragam tergantung pencapaian usia yang sedang dijalaninya. Sering dari kita mendengar bahwa sejak kita masih bayi, orang tua kita sangat gencar dan bersemangat menyusun masa depan anak-anaknya. Tentang sekolahnya, arahan cita-citanya, kemampuan akademik dan non akademiknya. Seiring bertumbuh dan kembangnya seseorang, apapun bisa berubah, sangat bergantung pada lingkungan dan kesukaannya. Berterima kasihlah pada orang tua yang tidak pernah memaksakan, bahkan malah memfasilitasi tumbuh kembang anak-anaknya hingga sedewasa ini. Hingga dewasa pun, pemikiran berkembang menjadi cita-cita dan harapan yang luar biasa. Tentang pendidikan S2 di luar negeri, menggali hobi menjadi sumber

kerelaan

"Apakah kamu yakin dengan laki-laki pilihanmu sekarang?" "Keraguan pasti ada, aku tidak memungkiri. Tapi niatku sudah bulat untuk menjalani hidup kami bersama. Dia mampu mengerti aku dan kami saling memahami walau kami bertengkar berkali-kali" Pada akhirnya cinta antara dua anak manusia berujung pada kerelaan batin masing-masing. Rela untuk menerima segala versi terbaik dirimu, rela untuk mempersiapkan pasangannya sebaik mungkin untuk menjemput restu dunia akhirat. Mungkin nanti kamu akan menemukan sesuatu yang mengejutkan dari pasanganmu yang tidak pernah kamu temukan atau lihat sebelumnya. Kamu harus rela, dialah yang telah kamu pilih untuk menemani hidupmu. Maka, relalah untuk menerima apapun dan seperti apapun dirinya. Jika suatu saat kamu melihatnya dalam keadaan marah besar, maka dengarkanlah, selamilah perasaannya. Lelaki hanya membutuhkan ketenangan ketika dirinya sedang kacau. Jika sudah reda, maka dia siap untuk bercerita. Lapangkanlah hati dan p

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersiapka

cinta, lalu bagaimana?

Ijinkan saya bercerita malam ini. Siang tadi seorang teman bercerita padaku, bahwa cintanya belum menemui jalan pulang. Cintanya baru separuh. Separuh diisi semangat untuk saling membersamai, separuh yang lain untuk saling berkorban dan siap untuk menerima kenyataan yang nanti akan dihadapi bersama. Saya pernah menulis di postingan blog ini bahwa orang-orang yang jatuh cinta, maka mereka siap untuk menerima apapun akibat dari jatuh cinta. Sebenarnya, jatuh cinta tidak menimbulkan akibat yang teramat sangat, hanyalah pedih sedikit yang semakin menyiksa di tengah malam. Terkadang, cinta mampu membuat perasaan bahagia meledak-ledak dalam batin. Orang-orang yang jatuh cinta sebetulnya memiliki banyak pilihan, entah mengungkapkan perasaan, menjalin kasih dengan penuh indahnya, atau lebih memilih menyimpannya sendiri agar cinta itu selalu subur di dalam hati. Dan setiap pilihan yang kamu ambil, memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan olehmu, olehnya atau siapapun y