15 maret 2013
ada kejadian miserable
jadi, ada pasien yang dipindah ke ruang HCU
ibu-ibu
shift pagi, saya bantu perawat untuk pasang infus ke beliau
ganti popok dan observasi pemasangan kateter
dari pihak keluarga enggak ada yang nunggu saat itu
*kasian
bangsal ini pake sistem pencet bel
kalo indikator lampu kamar nyala, berarti ada pasien yang pencet bel untuk minta tolong
ternyata ibu itu yang pencet bel
segeralah saya lari-lari kecil menuju ruang ibunya
*pake bahasa jawa
'mbak, tolong suapin saya ya 3 sendok aja. saya mau minum obat'
'kok sedikit sekali bu? ditambah lagi yaa'
'ndak usah mbak, 3 suap aja'
yaudah saya nurut aja
'mbak, yang sabar yaa'
'ndak, papa bu', ucap aku sambil senyum
'putranya ndak ada yang tunggu bu?', tanyaku
'anak saya kerja semua'
'bapak?'
'bapak udah ndak ada'
#deg, tersentak
bingung, saya cuma nanggepin diem aja
selesai makan dan nyuapin ibunya untuk minum obat
sepanjang koridor bangsal menuju nurse station, saya merenung
sesibuk itukah seorang anak mencari nafkah hingga tidak sempat menemani ibunya yang terbaring di RS?
ibu itu terpasang bed side monitor, kateter, selang infus
LENGKAP sudah
jika anak ibu itu adalah laki-laki, apakah tidak sempat menengok sebentar saja?
kemana anggota keluarga yang lain?
apa ndak ingat dulu seberapa besar perjuangan ibunya untuk mengandung dan membesarkan anak-anaknya?
tidak peduli bagaimana itu mempengaruhi physical appearance-nya
semoga bukan termasuk golongan seperti itu
semoga dikasih kesempatan untuk merawat orang tua hingga masa tua mereka
aamiin :')
Komentar
Posting Komentar