entah yaa,,saya selalu rindu sama adekku yang satu ini
diptya
ketika injeksi, saya nyuntik via IV pasien kamar 7A
ternyata itu anak kecil, mungkin masih SD
rambutnya jabrik, lucu >_<
dengan dialog pembuka dan basa-basi sebelum mulai injeksi, saya teringat diptya
kangeen bangeeet bangeeeettttt
ketika injeksi, adek itu kesakitan dan menggaruk-garuk tangannya yang terpasang infus
rasanya dada ini sakit, bergemuruh
mata mulai berkaca
" tahaan tahaaann", ucapku dalam hati
MasyaAllah, kangennyaaa :')
cepet doong injeksinyaa, jangan sampai air mata ini tumpah
berusaha sok cool sambil tetap mengontrol gemuruh di dada
akhirnya injeksi selesai
siangnya, saya dapet giliran TTV untuk kamar itu lagi
saya pegang pergelangan tangannya, kecil
sama seperti diptya
dia memperhatikan caraku menghitung denyut nadi, khawatir kalo caraku mungkin akan menyakitkan seperti suntikan tadi
katanya, hari ini dia operasi untuk ambil pen di tangannya
jadi seperti ini pedihnya menahan rindu
'dek, gimana kabarmu? sehat? gimana sekolahnya?'
maaf belum bisa pulang yaaa
:')
Komentar
Posting Komentar