Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

pernikahan impian

Pernah baca di salah satu tumblr, kalau usia-usia sekarang memasuk quarter life crisis. Fase dimana kita disibukkan aktualisasi diri pada karir, pekerjaan, dan jodoh. Menjelang akhir tahun, banyak undangan pernikahan dari teman dan kerabat. lalu masing-masing akan berkaca dan bertanya, kapan gilirannya untuk bertemu jodohnya dan menikah? . . banyak kemungkinan yang terjadi ketika jodoh itu belum datang. terus khusnuznon, berusaha dan berdoa dirasa cara yang paling efektif untuk menunggu. bisa jadi, jodoh yang diharap-harap saat ini sedang mengumpulkan pundi-pundi agar bisa melamarmu. bisa jadi, jodoh yang diharapkan masih melanjutkan studinya dan juga merasa cemas semoga dirimu belum ada yang melamar. bisa jadi, jodoh dambaanmu sedang mengumpulkan keberanian untuk datang kerumah dan bicara dengan orangtuamu. bisa jadi, kita sedang diajarkan kesabaran untuk menunggu sambil terus belajar dan memantapkan hati karena pernikahan bukanlah sehari atau dua hari. bukan hanya enaknya saja

sahabat jadi cinta?

"saya tidak meyakini adanya persahabatan di antara laki-laki dan perempuan. yang akan terjadi, adalah ada salah satu pihak yang menaruh perasaan, atau keduanya memiliki perasaan satu sama lain. yang terjadi selanjutnya, persahabatan akan tetap terjalin sambil masing-masing membatasi perasaannya atau hancur sama sekali" sepanjang yang saya tahu, kita tidak pernah bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta. namun, cinta bisa tumbuh sedikit demi sedikit jika ada hati yang terpaut, kesamaan satu sama lain dan kebutuhan yang saling terlengkapi. . tidak salah mereka yang memilih untuk mengungkapkan perasaan yang dimilikinya kepada seseorang, sebagai jalan agar merasa lega dan perasaannya dapat diketahui oleh orang yang diincarnya. ada sebagian orang yang ketika menerima kejujuran perasaan dari orang lain, merasa senang, haru dan seolah menjadi orang yang paling bahagia saat itu. namun, ada sebagian yang lain ketika menerima kejujuran itu, merasa bingung, kikuk dan bertanya-