Langsung ke konten utama

we -complete-



memasuki minggu ke-dua di salatiga
dengan karakter yang berbeda, kita klop!

erna
cewek yang alim, hafalan suratnya udah jauuuhh. tipe orang yang pengikut alias follower, bukan tipe seorang decision maker. kalo aku bilang dia phlegmatis. kadang suka bingungan. tapi jauh dari itu, dia baik. baiik banget, cuma kadang ngeselin..haha. bisa masak, udah cocok laaah buat nikah #eh :D
fix phlegmatis-melankolis
bahaya sekamar sama dia, kalo ngobrol berujung laki-laki dan jodoh. abis itu kucek kucek kepala dan bilang
'mana londriii otaaaaaakkk manaaaaa'
-_-

riama
'rim, kamu sanguin yaa?'
'iyaa..kok tau?'
'keliatan, banyak ngomong'
'...'
ini sanguin enggak terlalu dominan. pencair suasana ketika aku, erna dan ifyar krik krik. lucu walaupun kadang agak enggak jelas. pembuat askep pertama paling cepat diantara kita berempat. wew -_-
dijuluki 'nyonya' karena hobinya tidur, dan bangun ketika masakan udah siap. great! haha
riama baik, responsible, mau bantu temennya, misal cuci piring
'udah sini aku aja' good guy! :D

ifyar
satu-satunya laki-laki di kelompok kita. tapi kita enggak rugi punya dia, orangnya easy going. Enak diajak kolaborasi soal tugas. Humble. satu lagi, dia peka! ini yang jarang ditemukan pada temen laki-laki yang pernah saya temui. rajin, tau-tau udah nyelesein LP
disaat yang lain enggak sempet untuk bangun pagi buat masak nasi, dia bilang 'yaudah sini aku aja yang masakin'
:'D
kalo lagi berdua, krik krik banget. oke, nggak ada yang mulai pembicaraan duluan..haha

gonna completing each other for 3 weeks forward
yok, mau jalan-jalan kemana kitaa? #eh :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

galau, gamang

Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan? Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan. Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?' Selama masa penantian, aku menemukan banyak...