Langsung ke konten utama

cerita si pipa dan ember


akhirnya semarang menangis, seperti lagu anang
we were caught in rain this evening sodara sodara
agenda silasen (Silaturahmi Dosen), salah satu agenda fosimmik tetap berjalan walau hujan mengguyur tembalang
Pembicara kali ini adalah mbak diah (staff akademik) dan suaminya bernama Mas Taufik
they are recommended karena beliau berdua enterpreneur sejak masih kuliah ternyata

sebetulnya ini pertemuan kedua kami dengan beliau untuk sharing masalah kewirausahaan
yaa kalau di FOSIMMIK (organisasi rohis PSIK.red) kita menekankan pada usaha fotokopi dan penjualan barang-barang yang dihandle oleh DKM (Departemen Kewirausahaan)
:D

mas taufik lalu memberikan cerita kurang lebih seperti ini


ini cerita lama sebenernya
jaman dulu, ada 2 orang sahabat bernama pipa dan ember
mereka berdua sama-sama bekerja sebagai distributor air karena didesa tersebut sumber air terlalu jauh
(kalo di iklan 'sumber air sudeka, beta sonde main aer :D ')

si pipa bertubuh mungil, kurus seperti kekurangan gizi sedangkan si ember bertubuh kekar,berotot dan sangat kuat
mereka berjualan air demi menyambung hidup, si ember mampu mengangkat banyak sekali ember dengan badannya yang kekar

sedangkan si pipa harus melewati jarak yang jauh untuk membawa air sampai ke pemasok
dengan badan ember yang besar dan kekar, dia mampu memperhitungkan berapa keuntungan yang dia dapat dengan berjualan air, misal jika ember kecil memberi keuntungan sekian maka dengan ember besar maka keuntungannyapun berlipat ganda
menjadi kaya-pun ada di depan mata

suatu saat si pipa merasa kelelahan dengan caranya membawa air dengan jarak sejauh itu, kondisi ini berlawanan dengan si ember
maka si pipa mempunyai ide
jika semakin lama raga ini semakin tua, maka tak sanggup lagi kiranya aku membawa air sejauh itu
aha!!


si pipa punya ide dan mengajak ember untuk ikut serta, idenya adalah menyambung pipa dari sumber sir hingga ke desanya

namun si ember berkata dengan sombongnya
'Gak udah aneh-aneh, pakai cara seperti ini saja lebih cepat. Yang benar saja mau sambung pipa dari mata air hingga kesini'
si pipa tetap yakin dengan keputusannya


Singkat cerita, pipa berhasil menyambungkan pipanya dari mata air hingga ke pemasok
sampai pada suatu saat pemasok memecat si ember karena kinerjanya sudah lambat
pemikiran si pipa terbukti karena raga pun ada masanya
tak selamanya bisa membawa beban yang sama seiring dengan bertambahnya usia



hikmah yang bisa diambil dari cerita ini adalah
# tidak ada usaha yang INSTAN
# jangan dengarkan omongan negatif dari orang lain, cukup tekad dan kemauan untuk merubah nasib
# tapi usaha tetap harus seimbang dengan doa
# hapus kemungkinan kemungkinan negatif yang muncul,,maju dulu!!
yaa begitulah kira kira :D

yok yook semangat berwirausaha
:)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

inilah rasa tenteram

pertanyaan ini sudah lama aku simpan "mengapa bahu laki-laki selalu lebih lebar  daripada perempuan?" mereka bilang, bahu sebagai tempat bersandar. tetapi, jika dilihat dengan seksama, tangan laki-laki pun selalu lebih panjang perempuan diciptakan lebih mungil daripada laki-laki. entah tangannya, pundaknya, bahunya, bahkan jemarinya. tapi perempuan bukan sosok yang lemah, lelaki juga bukan sosok yang selalu lebih kuat daripada seorang perempuan bahu laki-laki lebih lebar, sebagai penopang perempuan, pun tangannya yang lebih panjang agar selalu menjaga perempuannya dari hal-hal yang membahayakan. selalu mempertahankan dan menjaga perempuannya agar selalu ada di sampingnya, di pelukannya. lalu apa yang kau rasakan? bukankah itu menenteramkan? bukankah itu menenangkan? wanita dengan tubuh yang mungil, bahu yang lebih sempit serta jemari yang lebih kecil, sebagai pelipur saat apapun yang kau anggap besar menjatuhkanmu membuatmu terduduk sedih. perempuan dengan ...

sendiri

Nyatanya, sen diri a dalah hal yang ti dak ingin orang lain rasakan. Betapapun berat usahanya untuk menja di ber dua.  Nyatanya, sen diri a dalah hal yang menyesakkan ketika sa dar bahwa  di hatinya tak a da yang ja di pegangan. Tuhan pun ti dak a da  dalam hatinya Lalu ketika ga dis itu menya dari  dirinya se dang bera da  di tepi, bingung kemana ia harus berpegangan untuk bertahan. Seorang laki-laki berusaha men dekat, entah apa maksu d  daripa da niatnya men dekati ga dis itu. Lelaki itu mengulurkan tangan, tetapi ujung jari ke dua orang tersebut bahkan sulit untuk bertemu. Seorang ga dis mun dur selangkah, se dangkan laki-laki itu maju selangkah. Lalu, ke dua orang tersebut mencoba menerka-nerka apa yang a da  dalam hatinya masing-masing