Langsung ke konten utama

Jika bukan karena Tuhan



Jika bukan karena Tuhan, aku tidak perlu kesulitan untuk menundukkan pandangan setiap aku melihat pada lawan jenis. Padahal memandangmu bisa meredam rindu yang berkecamuk, menjawab keresahanku semalam untuk tahu keadaanmu. Tuhan bilang, jika terlalu lama aku melihat, pandangan yang semula cinta bisa menjadi zina mata. Maaf Tuhan, aku salah

Jika bukan karena Tuhan, aku tidak perlu berpanas-panas menutup auratku dari rambut hingga ujung mata kaki. Tuhan bilang, kaki pun aurat. Siapapun yang memandang aurat, akan terkena dosa. Lalu tega-kah aku membiarkan orang-orang memandangku dan mendapat dosa? Lalu mana kata 'aku sayang mereka' yang aku katakan kemarin? Maaf Tuhan, aku salah

Jika bukan karena Tuhan, aku tidak perlu bersusah payah menahan pengap karena perasaan cinta yang bersemi dalam hati. Aku tidak perlu membungkus perasaan ini rapat-rapat. Aku tidak perlu berpura-pura seolah tidak ada apapun diantara kami. Tuhan bilang aku kuat, karena Dia tidak pernah mencoba aku melebihi kemampuanku. Maaf Tuhan, aku sangat mencintainya

Jika bukan karena Tuhan, aku tidak perlu berpikir panjang untuk meng-iya-kan ajakan laki-laki manapun yang mengajakku sekedar berjalan-jalan. Aku tidak perlu sungkan untuk berpegangan tangan, saling membelai. Tapi Tuhan bilang, aku tidak boleh pergi hanya berdua tanpa mahram. Tuhan bilang, setiap perempuan adalah mutiara. Bukankah hanya 'pria kaya' yang mampu membeli mutiara?

Tuhan, banyak salahku. Tapi tanpa malu aku terus datang menemui di lima waktu. Maafkan aku yang tidak tahu malu, yang tidak pernah berpuas diri, yang kesulitan beranjak dari kebiasaan berbuat dosa.
Tuhan, kau Maha pegang kendali. Aku tak khawatir manusia menjauhiku

Tapi Tuhan, jangan sekalipun tinggalkan aku. Jangan...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tahun terakhir

readers, tepat tanggal 2 september usia kuliahku adalah semester 7. semester yang dianggap (memang) angker buat sebagian besar mahasiswa (termasuk saya). menurutku, skripsi itu masterpiece dari pemikiran sendiri (dibantu dosbing) sebagai syarat kelulusan (skor toefl juga). agenda semester tujuh ini diantaranya kuliah di kelas, praktek 1 stase yaitu Kegawatdaruratan (ICU dan IGD), dan KKN yang ambil jatah liburan. kesimpulannya, semester depan enggak bisa pulang kampung. The last but not least, ada masterpiece scriptsweet bersama tujuh temen lainnya. kita sering banget bareng kalo mikin makalah mata kuliah. miss you guys :* next --> semester 8 semoga semester ini sudah bisa wisuda yaa. rencana April 2014 udah wisuda . Aamiin. semoga bisa wisuda bareng temen-temen ICON :D dan di semester ini ada pelatihan BTCLS, semacem pelatihan pemberian aksi pertama yang dilakukan terhadap pasien gawat darurat (henti nafas, henti jantung). untuk pelatihan itu denger-denger memakan biaya...

Pertemuan

Bagaimana bila nanti kita bertemu? Kira-kira kapan kita akan bertemu? Pertanyaan itu tidak akan terjawab sebelum kita benar-benar bertemu. Apakah aku sudah benar-benar siap ketika kau menemukanku? Jangan kecewa, aku tidak cantik seperti jodoh yang kamu bayangkan di awal. Aku tidak sempurna seperti wanita yang selalu kamu dambakan. Tetapi aku siap mengabdi, mencurahkan segala kasih sayang yang telah aku pupuk bertahun-tahun lamanya. Aku siap mendengarkan segala cerita tentang masa depan termasuk masa lalumu. Aku siap membersamaimu di setiap langkah yang kamu tempuh, cita-cita yang akan kita bangun bersama nanti. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa pertemuan kita nanti. Apakah kita bertemu dengan sendirinya?  Apakah kita sudah saling mengenal sebelumnya? Jangan khawatir, aku masih disini. Masih menunggumu dengan segenap kesetiaan dan kepercayaan bahwa kamu akan menemukan jalan untuk menjemputku dan bersama melangkah menuju jalan pulang. Aku masih belajar untuk mempersi...

galau, gamang

Sejatinya sebuah kehidupan yang disusun banyak kepala, banyak ide, banyak suara, sekarang aku terjatuh dalam masa gamang. Apalagi ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan. Hidup adalah pilihan, betul kan? Banyak orang yang dalam masa keemasan mereka, tidak memiliki tujuan hidup. Mereka (termasuk aku) terkadang atau seringkali mengatakan 'biarkanlah mengalir seperti air'. Sebetulnya, adanya target dalam kehidupan hanyalah sebagai pedoman. Jika diibaratkan jembatan, target adalah titian tali untuk selalu menjadi penyeimbang agar kita tetap bertahan ketika sudah mengambil suatu keputusan. Terlalu sulit bila akhinya kita hanya mengatakan 'biarkanlah'. Tidak ada tujuan hidup, hanya mengalir tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup ini. Lalu kemudian aku berpikir 'apa yang aku sebenarnya cari?' 'harta kah?' 'prestise kah?' 'berkah?' 'kenyamanan kerja?' Selama masa penantian, aku menemukan banyak...